- Pemilu & Pilkada
- 06 Dec 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady mengungkapkan Volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat tahun anggaran 2022, turun sekitar 28 persen dari tahun sebelumnya.
"Turun sekitar 28 persen. Ini sebuah turbulensi, " katanya, Selasa (30/11/2021).
Daddy menerangkan volume APBD tahun 2022 secara keseluruhan adalah Rp 31,890 triliun. Berarti, ada penurunan sekitar 28% dari Rp 44,72 triliun pada tahun lalu. Ini yang saya sebut "turbulensi"," ujar dia.
Baca Juga: Forum RW Kota Bandung Akan Menggelar Muskot Maret 2022
Secara global volume APBD tahun 2022 terdiri atas tiga bagian, yakni pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Pendapatan daerah tahun 2022 diproyeksikan sebesar Rp 31,148 triliun. Ini berarti ada penurunan sekitar 24% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 41,47 triliun.
Sedangkan anggaran belanja daerah turun 30 persen dari tahun sebelumnya.
"Disisi lain, belanja daerah tahun 2022 diperkirakan menjadi Rp 31,133 triliun atau turun 30% dari tahun lalu sebesar Rp 44,62 triliun," imbuhnya.
Sementara pembiayaan daerah turun 724 milyar dari tahun 2021 sedangkan pengeluaran naik sebesar 757 milyar dari 100 milyar pada tahun sebelumnya.
"Penerimaan pembiayaan tahun 2022 sebesar Rp 742 miliar turun dari tahun 2021 yang sebesar Rp 3,24 triliun. Pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 757 miliar atau naik dari Rp 100 miliar pada tahun 2021," ucapnya.
Daddy menyebut, APBD sejatinya haruslah dialokasikan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, mengingat tujuan mulia tersebut, alangkah baiknya jika belanja dialokasikan untuk memberi pelayanan prima.
"Masih ada PR besar yang harus direalisasikan, yakni target indikator kinerja utama (IKU) yang sudah disepakati Gubernur bersama DPRD dan telah dituangkan dalam Perda RPJMD," ucap Daddy.
Baca Juga: Datangi DPRD Jabar, MPW PP Jabar Protes Pernyataan Junimart Girsang
Selain itu, di tengah sulitnya perekonomian saat ini, harus diupayakan semaksimal mungkin agar tidak ada pemutusan hubungan kerja dengan dalih apapun terhadap tenaga kontrak maupun tenaga harian lepas (THL) di seluruh OPD.
Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, kiranya Pemprov Jabar memberi empati kepada mereka.
"Tolong dipertimbangkan pula istri, anak-anaknya, dan keluarga besar yang menjadi tanggungannya," tandasnya.
Daddy menambahkan masih banyak hal lain yang harus diperhatikan. Misalnya, pembangunan terminal Tipe B. Semula Jabar akan mambangun 2 terminal Tipe B pada 2022, yakni Terminal Cikarang di Kabupaten Bekasi dan Terminal Ciledug di Kabupaten Cirebon.
"Karena Terminal Cikarang ada rencana diambil alih Pusat, praktis hanya tinggal Terminal Ciledug yang akan digarap pada 2022. Berarti masih ada 5 terminal tipe B lagi yang butuh anggaran, yang lahannya sudah siap. Selain itu, ada 7 terminal tipe B lainnya yang masalah P3D-nya belum clean and clear. Di sisi lain fasilitas lalu lintas masih sangat butuh perhatian untuk menekan angka kecelakaan," tutupnya.
(Adi)
Baca Juga:
Komisi XI Setuju, Juda Agung dan Aida S Budiman Calon Deputi Gubernur BI
Inmendagri Baru Terbit, Berlaku sampai 13 Desember, Inilah Level PPKM di Jawa Bali
Ikuti ! Webinar BPC Perhumas Bandung bertajuk Role of Public Relations in Sustainable Development
Ridwan Kamil Dorong Pengurus Masjid Gunakan 'Kencleng Digital'
Pengurus AMSI Jawa Barat Periode 2020-2023 Resmi Dilantik
Mulai 1 Desember, Penerbangan Indonesia Bisa Langsung ke Arab Saudi
100 Persen ODF, Tiga Daerah di Jabar Raih Penghargaan Bidang Kesehatan
UMK Kota Bandung Tahun 2022 Naik Sebesar Rp118 Ribu
Inmendagri Natal dan Tahun Baru Terbit, Begini Aturan PPKM Level 3
Survey IPRC: Ada Peluang Tahun 2023 Jabar Dipimpin Gubernur Perempuan