DPRD Jabar : Komunikasi Pusat dan Daerah Penting Untuk Akselerasi Percepatan Pembangunan

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady saat di Yogyakarta. Selasa, (8/6/21) / Foto: Humas DPRD Jabar


Yogyakarta, Beritainspiratif.com - Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan rapat kerja dengan pimpinan DPRD D.I Yogyakarta, untuk membahas komparasi program-program kerja di bidang infrastruktur dan pembangunan Bandara Kulon Progo.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Tetep Abdul Latip mengatakan pembangunan bandara Kulon Progo, masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat

Sementara Bandara Kertajati Jawa Barat tidak termasuk, sehingga menjadi lambat dalam pembangunannya.

"Kita telah banyak belajar dengan Provinsi Yogyakarta terkait dengan masalah insfrastruktur, ada beberapa program yang sebetulnya kita mengawali terlebih dahulu untuk program bandara.

Baca Juga: Komisi V : SMKN 1 Buduran Sidoarjo Bisa Jadi Role Model SMK BLUD Jabar

Bandara Kulon Progo belakangan memulainya, namun lebih dahulu selesai, karena Bandara Kulon Progo masuk dalam PSN tapi bandara Kertajati tidak, sehingga kurang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat," kata Tetep di Provinsi Yogyakarta.

Selasa, (8/6/21).

Tetep menambahkan, selain bandara ada juga masalah infrastruktur yang terkena refoccusing anggaran, karena pandemi Covid-19.

Banyak pembangunan insfrastruktur yang harus ditangguhkan, karena memerlukan dana yang besar, termasuk masalah kemantapan jalan yang turun.

"Kemudian ada hal - hal lain terkait dengan infrastruktur memang ada beberapa masalah kesamaan sih, karena beberapa refoccusing anggaran tentang covid ini maka sedikit banyak terkena refoccusing, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang karena dananya besar maka ditangguhkan sementara," ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mempertanyakan program dibidang infrastruktur, khususnya Bandara Kulon Progo

Penbangunan baru dimulai tahun 2017 - 2018 dan kini sudah selesai, sedangkan pembangunan bandara Kertajati dimulai dari tahun 2002 dan hingga tahun 2021 belum juga selesai.

Ia menilai D.I Yogyakarta mempunyai bargaining position yang cukup bagus dengan pusat, sehingga pembangunan bandara Kulon Progo mendapat bantuan dari pusat dan diselesaikan dalam waktu singkat.

"Komisi IV mempertanyakan beberapa pekerjaan terkait dengan insfrastruktur dan yang paling menonjol mengenai masalah bandara Kulon Progo yang startnya 2017-2018 tapi mereka finish lebih dahulu, dibandingkan dengan Jawa Barat yang startnya tahun 2002 sampai dengan tahun 2021 enggak finish - finish. Ini akan menjadi PR yang lain untuk Jawa Barat yaitu masalah tol Cisumdawu serta Aksesibilitas," tambah Daddy.

Daddy menandaskan pihaknya mendorong akselerasi percepatan penyelesaian pembangunan tol Cisumdawu, karena bila tol Cisumdawu selesai maka akan terjadi akselerasi penyelesaian dan fungsi - fungsi bandara Kertajati.

Selain itu diperlukan komunikasi khusus antara daerah dan pusat, untuk percepatan pembangunan.

"Jadi yang pertama bagi kita di Jawa Barat adalah bagaimana dilakukan akselerasi untuk percepatan penyelesaian tol Cisumdawu, karena dengan tol Cisumdawu selesai maka pasti terjadi juga akselerasi penyelesaian dan fungsi - fungsi bandara kertajati. itu yang pertama dan yang kedua berkaitan dengan lobi - lobi daerah dengan pemerintah pusat," tutup Daddy Rohanady.

(Ida)

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait