Saat Pandemi, Minat Kuliah di SBM ITB Program Pascasarjana Tetap Tinggi



Bandung, Beritainspiratif.com - Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menerima 616 mahasiswa baru program pascasarjana. Dari jumlah itu, 7 diantaranya merupakan mahasiswa internasional dari Korea, Perancis, China, Jepang, Madagascar, Laos, dan Amerika Serikat.

“Alhamdulillah, walaupun dalam kondisi Covid-19, keinginan masyarakat untuk menuntut ilmu di SBM masih tetap tinggi, ini jumlah tertinggi dibandingkan dengan jumlah penerimaan sebelumnya,” ujar Dekan SBM ITB, Prof Utomo Sarjono Putro dalam sambutannya, Rabu sore (19/8/2020).

Utomo menjelaskan, tingginya minat mahasiswa membuat persaingan untuk lolos masuk SBM ITB terbilang ketat. Seperti program studi Doctor Science of Management (DSM) dengan rasio persaingan 01:04 atau tingkat keketatan 23 persen. Sedangkan tingkat keketatan MBA berkisar di 48-49 persen.

Baca Juga:Pesawat-n250-gatotkaca-karya-bj-habibie-disimpan-di-museum-yogyakarta

Keketatan di sini dalam arti persentase jumlah peserta diterima berbanding jumlah peserta pendaftar. Semakin besar persentase berarti daya saing rendah, semakin kecil persentase berarti daya saing tinggi.

Untuk meningkatkan kualitas, SBM ITB terus berbenah. Semua program studi sudah mendapatkan akreditasi dari ABEST21 sejak 2012. Akreditasi ABEST21 ini berpusat di Jepang.

Selain itu, SBM ITB tengah mempersiapkan diri mendapatkan akreditasi dari Association to advance collegiate school of Business (AACSB) International yang berpusat di Amerika Serikat.

Dengan akreditasi AACSB, SBM ITB diharapkan lebih mudah menjalin kerja sama internasional dengan berbagai universitas di dunia. Mahasiswa juga lebih mudah melanjutkan sekolah di luar negeri dan mendapatkan akses penerimaan yang lebih luas.

Baca Juga:Webinar-sbm-itb-hingga-2030-indonesia-butuhkan-9-juta-talenta-digital

Raihan AACSB juga akan berdampak bagi industri, yaitu meningkatkan nilai bagi lulusan SBM ITB khususnya untuk memasuki pasar industri global.

Lulusan SBM ITB Berdasarkan tracer study 2019, 67 persen dari responden lulusan mendapatkan pekerjaan dari relasi alumni, teman dan kenalan. Meski SBM baru berusia 17 tahun pada tahun ini, para lulusannya telah menduduki posisi penting di dalam dan luar negeri.

Seperti wakil menteri, wakil gubernur, hingga pemimpin marketing group di YouTube yang berkantor pusat di California Amerika Serikat. Banyak juga alumni yang mendirikan perusahaan rintisan atau startup besar di bidang keuangan, teknologi, pendidikan digital dan sebagainya.

Tiga tahun terakhir, mahasiswa SBM ITB meraih berbagai penghargaan pada ajang kompetisi bisnis, lomba karya ilmiah, kompetisi tingkat nasional dan internasional.

Pada masa Covid-19 ini, dosen SBM telah mempublikasi dan mensosialisasikan hasil penelitian terbaru yang memberi kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat.

Hasil Penelitian itu antara lain:

  • Peran Transportasi daring dalam Penggunaan Transportasi Umum Massal, Peranan Transportasi Daring dalam Penggunaan Transportasi Umum Massal: Gagasan untuk Integrasi Antarmoda dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
  • Memberikan Usulan kebijakan untuk mendorong integrasi yang lebih besar antara layanan transportasi daring dan sistem transportasi umum.
  • Penelitian tentang Pengaruh Covid-19 terhadap industry kreatif di Indonesia
  • Melahirkan center baru yang menangani kebijakan manajemen dan public
  • Bekerja sama dengan MRT Jakarta untuk penelitian “Mitigating the Covid-19 Infection Risk at MRT Jakarta: A System Approach”
  • Juga penelitian-penelitian lainnya yang sedang dalam progress yang dilakukan secara kolaborasi, atau join research dengan fakultas terkait, seperti fakultas farmasi ITB, maupun fakultas kedokteran dari universitas negeri lainnya, seperti UNPAD dan UNAIR.
  • Serta universitas luar negeri dalam framework International join research.

Pada penerimaan mahasiswa baru tersebut hadir pula Heru Prasetyo, Dewan Penasihat SBM ITB, dalam sambutan yang menginspirasi tentang Integritas dan memberikan contoh tentang Integritas.

Mahasiswa kelak sebagai pemimpin agar memiliki prinsip moral yang kuat dan jujur baik secara individu maupun secara organisasi, serta sejalan secara penuh dengan perusahaan. pernyataannya disambut dengan positif oleh para mahasiswa.

(Yanis/Rls)

Berita Terkait