PRAKARSA: Program Akselerasi Kewilayahan untuk Kota Bandung yang Lebih Berdaya dan Berjaya

dok. IST


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota Bandung meluncurkan Program Akselerasi Kewilayahan Bandung Utama (PRAKARSA) sebagai salah satu program prioritas dan perwujudan janji kampanye Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin, berlangsung, Rabu 29 Oktober 2025.

Program ini dirancang untuk mempercepat pembangunan berbasis kewilayahan di tingkat Rukun Warga (RW) dengan memerhatikan potensi, permasalahan, dan aspirasi masyarakat di setiap wilayah.

Seperti dijelaskan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan: “Hari ini, saya ingin mengajak kita semua untuk melihat Bandung dari perspektif yang berbeda. Bukan dari gedung-gedung tinggi di pusat kota, tapi dari gang-gang di setiap RW, dari rumah-rumah warga, dari tempat di mana kehidupan sehari-hari mereka lalui.”

Baca Juga: ANGKOT LISTRIK Kini Hadir di Kota Bandung, Rute Ujicoba Gunung Batu - Stasiun Bandung

Membangun dari RW: Pembangunan yang Responsif dan Kolaboratif

Program Prakarsa bertujuan mewujudkan pembangunan kewilayahan yang responsif, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat, melalui mekanisme pendanaan yang adil, transparan, dan terukur.

Targetnya, setiap RW di Kota Bandung secara bertahap akan memperoleh alokasi pendanaan sebesar sekitar Rp200 juta per tahun, yang diharapkan menjadi katalis transformasi positif di wilayah masing-masing.

Untuk memastikan keberlanjutan dan dampak nyata, Prakarsa bertumpu pada enam pilar utama yaitu: partisipasi masyarakat, akuntabilitas dan transparansi, kolaborasi dan kemitraan, pengurangan ketimpangan, efektivitas dan efisiensi serta responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat

Baca Juga: Resmi! Biaya Haji Tahun 2026 Diputuskan Rp 87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 54,1 Juta

Berbasis Data: LACI RW dan Dua Pilar Utama Pembangunan

Setiap program Prakarsa disusun berdasarkan data yang tersedia dalam LaCI RW (Layanan Catatan Informasi Rukun Warga) — sebuah platform digital yang memuat profil kewilayahan secara cepat, transparan, dan terintegrasi.

Melalui LaCI RW, Pemerintah Kota Bandung dapat memetakan demografi, sosial-ekonomi, sarana prasarana, potensi, dan permasalahan di tiap RW, sehingga setiap keputusan pembangunan didasarkan pada data yang akurat dan mutakhir.

Prakarsa memiliki dua pilar utama:

     

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana: mencakup perbaikan lingkungan pemukiman dan revitalisasi infrastruktur dasar.

      

2. Pemberdayaan Masyarakat: meliputi kesehatan, ekonomi produktif, pendidikan dan literasi, lingkungan hidup, sosial budaya, keamanan dan ketertiban, serta kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga: Survei: Indeks Kepuasan Warga Terhadap Layanan Publik Pemkot Bandung Naik

Proses Verifikasi Berlapis untuk Menjaga Akuntabilitas

Agar setiap usulan Prakarsa berkualitas dan berdampak nyata, Pemerintah Kota Bandung menerapkan mekanisme verifikasi berlapis.

Usulan dimulai dari rembuk warga, diverifikasi oleh kelurahan, kemudian dibahas dalam musyawarah kelurahan hingga menghasilkan draf RKA (Rencana Kerja dan Anggaran).

Draf ini selanjutnya direviu oleh kecamatan, difinalisasi, dan diinput ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

Proses ini dibuat bukan untuk mempersulit, melainkan memastikan bahwa setiap rupiah dana Prakarsa digunakan secara tepat, transparan, dan bertanggung jawab.

Melalui Prakarsa, Pemerintah Kota Bandung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun kota tercinta dari akar wilayah terkecil — dari RW menuju kota yang berdaya dan berjaya. [Tim Prakarsa Bandung Utama]

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(RV)

Baca Juga:

Berita Terkait