Pakar IPB: Kecerdasan diatas Rata-Rata, Indonesia Miliki 49 Spesies Lumba-Lumba

Foto: Istimewa


Bogor, Beritainspiratif.com - Lumba-lumba merupakan satwa air yang cukup dekat dengan manusia. Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University Prof Yusli Wardiatno membagikan beberapa fakta terkait lumba-lumba.

Menurut penuturan Prof Yusli dilaman resmi IPB University, saat ini terdapat 49 spesies lumba-lumba dengan 42 tipe dolphin dan tujuh tipe porpoise. Di Indonesia sendiri terdapat 16 jenis diantaranya: Lumba-Lumba Belang (Stenella coeruleoalba), Lumba-lumba Fraser (Lagenodelphis hosei), Lumba-lumba Gigi Kasar (Steno bredanensis), Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus), Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus), Lumba-lumba Moncong Panjang (Delphinus capensis), Lumba-lumba Pemintal (Stenella longirostris), Lumba-lumba Punggung Bungkuk Indo-pasifik (Sousa chinensis), Lumba-lumba Risso (Grampus griseus), Lumba-lumba Totol (Stenella attenuata), Paus Elektra (Peponocephala electra), Paus Pembunuh (Orcinus orca), Paus Pembunuh Kerdil (Feresa attenuata), Paus Pembunuh Palsu (Pseudorca crassidens), Paus-pilot Sirip-pendek (Globicephala macrorhynchus), dan Pesut (Orcaella brevirostris).

“Orca (paus pembunuh) adalah lumba-lumba terbesar, sementara Lumba-lumba Hector dan Franciscana adalah dua yang terkecil,” kata Pakar Biologi Perairan IPB University ini.

Baca Juga: Balai Wyata Guna Kota Bandung Pasok Ribuan Paket Makanan untuk Warga Terdampak Covid-19

Meski selalu disebut ikan lumba-lumba, sebenarnya lumba-lumba termasuk ke dalam mamalia yang menyusui anaknya dan bernafas menggunakan paru-paru. Oleh karena itu, mereka harus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara dan melahirkan. Kehamilan lumba-lumba berlangsung antara sembilan hingga enam belas bulan. Anak-anak dari lumba-lumba jenis Orca akan tinggal bersama dengan induknya seumur hidup.

Umur maksimum lumba-lumba bervariasi dari sekitar 20 tahun pada spesies lumba-lumba yang lebih kecil, hingga 80 tahun atau lebih untuk lumba-lumba yang lebih besar seperti Orca.

Lumba-lumba memakan ikan, cumi-cumi dan krustasea. Mereka memiliki gigi berbentuk kerucut, dengan jumlah antara 14 – 240 gigi tergantung jenisnya. Meski begitu, mereka tidak mengunyah makanannya akan tetapi memecahnya menjadi potongan-potongan kecil sebelum akhirnya ditelan.

Dalam perilaku makan, lumba-lumba akan menelan ikan mulai dari sisi kepala terlebih dahulu agar duri ikan tidak tersangkut di tenggorokan. Saat berburu, lumba-lumba menghasilkan gelembung untuk menggiring mangsanya ke permukaan.

“Mereka terkadang juga menggunakan teknik berburu yang disebut 'fish-whacking', yakni menggunakan ekornya untuk memukul ikan dan membuat mereka pingsan serta lebih mudah untuk ditangkap,” ungkap staf pengajar di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB University ini.

Dikenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata hewan pada umumnya, lumba-lumba memiliki serangkaian suara menarik menyerupai peluit atau jeritan. Suara ini digunakan untuk komunikasi dan ekolokasi yang berkembang dengan baik. Selain kemampuan komunikasi yang baik, lumba-lumba, khususnya jenis hidung botol, merupakan salah satu dari sedikit spesies, bersama dengan kera dan manusia, yang memiliki kemampuan untuk mengenali diri mereka sendiri di cermin. Lumba-lumba jenis hidung botol juga memiliki kemampuan untuk tidur dengan mengaktifkan separuh otaknya dan mata yang tetap terbuka.

“Perilaku ini merupakan upaya untuk mengawasi kelompok agar tetap bersatu dan untuk mengidentifikasi  keberadaan predator dalam upaya menghindarinya,” tambah Prof Yusli.

Lumba-lumba Maui adalah lumba-lumba yang paling terancam punah. Terdapat kurang dari 50 ekor yang tersisa, serta kurang dari 10 vaquitas (spesies porpoise) bertahan hidup. Pencemaran suara dan alat tangkap perikanan seperti jaring merupakan ancaman pada lingkungan hidup lumba-lumba. 

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait