Dishub Sebut Ada 200 Ribu Warga Dari Jabodetabek Pulang ke Jawa Barat



Bandung, Beritainspiratif.com - Ditengah wabah Covid-19 yang terus berkembang, tidak menghambat masyarakat yang ingin melakukan mudik sebelum tiba hari Raya Idul Fitri pada Mei mendatang. Pasalnya, saat ini tercatat sebanyak 200 ribu pemudik yang berasal dari berbagai wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah pulang kampung ke rumahnya masing-masing dan memasuki wilayah Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) Hery Antasari usai menghadiri acara undangan Tactical Floor Game perihal Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Rabu (08/04/2020).

Menurutnya, jumlah tersebut merupakan yang terdata dan belum ditambahkan dengan pemudik yang belum terdata.

"Untuk data belum kita lakukan secara intens, walaupun begitu sudah masuk data-data dari daerah dengan total hampir 200 ribu (pemudik). Saya belum bisa membandingkan dengan daerah lain, tapi yang sudah balik ke Kuningan kan ada puluhan ribu kemudian Tasikmalaya ada dan kemarin saya dapat laporan dari Kadishub Majalengka juga yang terorganisir ada tiga ribu orang, tapi di luar itu belum terdata," katanya.

Hery mengatakan, pihaknya belum melakukan operasi angkutan lebaran sehingga jika sudah beroperasi maka akan segera melakukan pendataan.

Lebih lanjut Hery mengatakan, bahwa data tersebut berasal dari kabupaten dan kota di Jabar yang dikumpulkan. Untuk kedepan pihaknya akan bergerak cepat untuk mengantisipasi pemudik lebih banyak yang pulang kampung. Seluruh pemudik mayoritas berasal dari Jabodetabek yang merupakan wilayah episentrum covid-19.

Pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 ini pada tiap tiap terminal yang ada. Selain itu seluruh PO sudah dikumpulkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan membersihkan bus serta memantau kesehatan karyawan.

"Menurut informasi dari temen-teman baik dari PO dan asosiasi juga, saat ini secara alamiah sudah menurun jauh (angkutan) tanpa ada pembatasan penumpangnya kan sudah berkurang 70 persen. Jadi kita belum ada pembatasan (PSBB) pun sudah dibatasi secara alami,"jelasnya.

Menurutnya, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk sektor transportasi baik berskala parsial atau total bisa dilakukan jika kondisi dan persyaratan PSBB terpenuhi. Namun sejauh ini kebijakan PSBB belum dikeluarkan di Jabar. Ia juga menambahkan pihaknya sudah menyiapkan strategi jika PSBB diberlakukan termasuk pembatasan penumpang yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

"Namun jika PSBB dilakukan untuk sektor pangan masih tetap bisa melintas," pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait