Keikhlasan Pemulung yang Qurban Sapi Ini, Akhirnya Dapat Umroh Gratis



Mataram, Beritainspiratif.com - Nenek Sahnun (60), pemulung yang berkurban sapi dengan cara menabung selama 5 tahun, akhirnya di Hari Raya Idul Adha tahun ini mendapatkan rezeki umroh gratis.

Kisah Nenek Sahnun menjadi viral di berbagai pemberitaan media dan televisi yang menggugah hati banyak orang, termasuk sebuah perusahaan perjalanan ibadah haji dan umrah NRA Travel, yang di lansir Kompas.com.

Cukup kebingungan mencari nenek Sahnun, sehingga serah terima hadiah umrah yang seharusnya diserahkan saat pengajian Majelis Ta'lim Nurul Iman, Karang Jangkong, batal dilakukan.

Ternyata, nenek Sahnun mengalami musibah. Sebelum menerima hadiahnya, nenek Sahnun digigit anjing saat memulung botol plastik di lingkungan Cakranegara, Kota Mataram.

"Semestinya hari ini dia harus ke IGD Rumah Sakit Provinsi NTB, Dinas Peternakan dan pertanian Kota Mataram sudah siapkan suntikan anti rabies," kata Raehan, sahabat dekat Sanhun, Jumat (9/8/2019).

Begitulah Sahnun, meski kaki kanannya sakit karena gigitan anjing piaraan warga, Sahnun pantang untuk meninggalkan kerjanya sebagai pemulung.

Acara penyerahan pun berubah dan berlangsung di emperan toko dan warung, tempat Sahnun menyimpan hasil memulungnya, dan sempat menghadapi penolakan Nenek Sahnun.

"Saya mau bayar sendiri, tabungan saya ndak cukup, mana bisa ke Mekkah," kata nenek Sahnun menolak.

Kepala Lingkungan Karang Jangkong Nazamuddin pun turut memberi penjelasan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami Sahnun.

"Ini Hadiah gratis, mau ajak Sahnun ke tanah suci, mau ya" kata Nazamuddin disambut gelengan kepala Sahnun.

Warga sekitar ikut memberi penjelasan. Namun, Sahnun tetap tak percaya.

"Mana mungkin, bukan ndak mau, tapi mana mungkin," kata Sahnun sambil keheranan.

"Ini hadiahnya dikasi sekarang, tapi perginya nanti November, sama saya nanti akan saya temani," kata Nazamuddin.

Usaha untuk meyakinkan akhirnya berhasil. Sahnun meneteskan air mata, tak percaya karena impiannya selama ini untuk berangkat ke Mekkah dapat terwujud.

"Mau saya, tapi ndak percaya. Ibu saya sudah meninggal, Bapak saya sudah meninggal, saya mana bisa ke sana, uang siapa?" kata Sahnun.

Nazamuddin mengatakan, Sahnun hidup sebatang kara di Mataram, setelah kedua orangtuanya meninggal. Sahnun sudah lama tidak bertemu dengan keluarga dan kerabatnya yang lain.

Selain itu, Sahnun tak pernah mau menerima pemberian dari siapapun, selama dia merasa mampu mencari dan memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.

Pemberian hadiah umroh ini baginya mustahil. Itu sebabnya Sahnun sempat menolaknya.

"Jadi bukan maksud dia menolak atau bagaimana, dia hanya bingung dan tidak yakin ada yang mau memberi hadiah seperti yang dia impikan selama ini," kata Nazamuddin.

Izza dari Perwakilan NRA Lombok menyampaikan bahwa NRA Travel memberikan hadian umrah pada Sahnun, karena kegigihan dan upayanya yang keras untuk berkurban sapi di Hari Raya Idul Adha.

Sahnun hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Sambil terbata-bata, Sahnun mengucapkan rasa syukurnya yang dalam.

Bagi orang yang mengenalnya, Sahnun bukanlah pemulung biasa. Dia adalah pemulung tua yang istimewa.

Jemaah pengajian di Masjid Nurul Iman, tempat Sahnun ikut pengajian, menyambut bahagia hadiah yang diterima nenek pemulung ini.

Bagi mereka, nenek Sahnun adalah gambaran dan wujud keikhlasan yang bisa menjadi contoh bagi setiap orang.

"Memulung, baginya adalah pekerjaan yang membuatnya merasa hidup, tanpa menuntut banyak hal, terlebih menerima hadiah cuma-cuma yang tiba-tiba datang padanya. Kami sangat bahagia dia mendapatkan hadian ini," ucap Handayani, anggota Majelis Ta'lim Nurul Iman. (Yanis)

Berita Terkait