Jabar Luncurkan Program Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik



Bandung, beritainspiratif.com - Pemprov. Jawa Barat meluncurkan program konversi kompor gas ke kompor listrik, pada Gebyar Energy Juara di halaman Gedung Sate kota Bandung, Selasa (9/4/2019). Jawa Barat, merupakan provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan program tersebut.

Sekretaris Daerah Prov. Jawa Barat Iwa Karniwa mengemukakan konversi dari gas ke listrik, merupakan salah satu indikator kemajuan. Hal ini sejalan dengan program Jabar juara lahir bathin yang inovasi dan kolaborasi.

Menurut Iwa konversi gas ke listrik, merupakan implementasi dari revolusi industri 4.0, sekaligus untuk mengurangi karbon C2, sehingga ramah lingkungan.

"Dengan konversi gas ke listrik, masyarakat dapat menghemat biaya sekitar 20 persen," ujar Iwa.

Sementara itu Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengharapkan, konversi gas ke listrik juga untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita masyarakat Jawa Barat.

Konsumsi listrik per kapita adalah salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan
suatu negara.

"Selain mendorong peningkatan konsumsi listrik per kapita di Jawa Barat, Program Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik ini juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas elpiji. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah mendorong penggunaan kompor listrik untuk mengurangi pemakaian gas," ucap Bambang.

Inovasi penggunaan kompor listrik tersebut, lanjut dia dapat mengurangi impor gas yang selama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi LPG 3 Kg.

Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan pengguna LPG bersubisdi 3 kg terbesar di Indonesia, dimana alokasi tahun 2019 mencapai 1,3 juta ton LPG, atau mencapai total 20% dari kuota LPG secara nasional.

Disisi lain Jawa Barat juga merupakan daerah pelanggan rumah tangga pemakaian listrik dengan jumlah besar, yang mencapai lebih dari 12,9 juta rumah tangga pelanggan PLN, sehingga terdapat potensi pengalihan dari kompor berbahan bakar gas ke kompor listrik.

"Apabila digunakan secara massive, dengan jumlah rumah tangga yang besar yang semuanya dialihkan penggunaannya menjadi kompor listrik, terdapat potensi penurunan emisi karbon sekitar 5,48 Gigaton CO2 ekuivalen per tahun," katanya.

Sementara itu, kontribusi terhadap peningkatan konsumsi listrik per kapita pada pengguna listrik dengan daya 2200 VA, dengan jumlah pelanggan sebanyak 274 ribu, maka akan berdampak sebesar 6,08 kWh per kapita per tahun.

(Ida)

Berita Terkait