Bandung, Beritainspiratif.com - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengukuhkan 7 Guru Besar dalam berbagai bidang ilmu.

Pengukuhan dilaksanakan dalam dua hari (11 dan 12/11/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan, di gedung Achmad Sanusi kampus UPI jalan Setiabudhi kota Bandung.

Pada hari pertama dikukuhkan empat Guru Besar yakni:

Prof. Yayan Sanjaya, M.Si, PhD

Prof. Topik Hidayat M. Si, Ph. D

Prof. Dr. Nahadi, S. Pd, M. Si, M. Pd

Prof. Dr. H. M. Solehuddin M. Pd, MA.

Sedang tiga Guru Besar lainnya yang dikukuhkan pada hari kedua:

Prof. Dr Yayan Nurbayan M. Ag.

Prof. Dr. Kama Abdul Hakam M. Pd

Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah M. Si.

Baca Juga:Tiap-kecamatan-di-kota-bandung-agar-siapkan-ruang-isolasi-pasien-covid-19

Prof. Dr. H. M. Solehuddin M. Pd, M.A yang kini menjabat sebagai Rektor UPI, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Anak.

Ia ditetapkan sebagai Profesor melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 147234/MPK/KP/2019.

Dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Dr. H. M. Solehuddin mengangkat tema Memperkokoh Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Berbasis Bimbingan.

Ia mengangkat tema tersebut dengan pemikiran sebagian besar aktivitas pembelajaran anak usia dini adalah aktivitas bimbingan dengan mengembangkan segenap aspek perkembangan dan belajar anak, termasuk perkembangan karakter.

"Beberapa studi menunjukkan pengaruh positif dari pembelajaran berbasis bimbingan terhadap karakter anak usia dini," katanya.

Untuk mengimplementasikan pola pembelaharan tersebut, sambung Solehuddin, guru perlu belajar tentang cara anak berkembang dan belajar serta prinsip bimbingan bagi anak usia dini.

"Konsultasi dengan kepala sekolah dan menjalin kemitraan dengan guru-guru lain, juga esensial dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis bimbingan," ujarnya.

(Ida)

Baca Juga:

1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi

2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata

3. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar