Bandung, Beritainspiratif.com - Herawanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan, secara resmi memangku jabatan sebagai   Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat yang baru menggantikan Doni P. Joewono yang ditugaskan menjadi Kepala Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia Jakarta, pada serah terima yang berlangsung di Bandung Jum'at, (7/2/2020).

Serah terima jabatan yang berlangsung di Bale Pasundan, Kantor BI Jawa Barat, tersebut dihadiri oleh Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti, Gubernur Jawa Barat, serta tamu undangan lainnya.

Baca Juga:Doni P Joewono lepas-2-pegawai-mpp-tim-pur-bi-jabar-gelar-lomba-mancing

Dalam sambutannya, DGS Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan pergantian ini merupakan hal yang biasa di dalam struktur Bank Indonesia. Menurutnya sejalan dengan visi dan misi Bank Indonesia yang ingin berkontribusi nyata dalam perekonomian Indonesia dan tentunya kewilayahan.

"Rotasi, mutasi, promosi pegawai kami itu adalah hal yang biasa. Jadi pak Herawanto dan pak Doni bagian dari 45 pegawai per Desember 2019 per Januari 2020 kita rotasi, mutasi dan sebagian ada yang promosi," kata Destry.

Tonton Juga:Video Terbaik 1 Paduan Suara BI Jabar

Sementara itu, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat yang baru Herawanto mengaku akan melanjutkan sejumlah program yang telah ada semasa kepemimpinan sebelumnya. Selain itu, pihaknya juga akan terus menjalin kerjasama dengan Pemprov Jawa Barat, serta 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Tentunya mengembangkan apa yang bisa dikembangkan. Jawa Barat ini barometer ekonomi nasional dan di sini banyak talenta SDM yang luar biasa," ucap Herawanto.

Baca Juga:5-anggota-bsbi-terpilih-wajib-perkuat-pengawasan-terhadap-bi

Menurutnya, tantangan Jawa Barat di tahun 2020 cukup berat, pasalnya setelah dunia di hantam isu virus corona akan berdampak pada ekonomi dunia. Namun demikian dengan kerja sama semua pihak diharapkan tantangan ini mudah dilalui.

"Tapi ada sinyal cukup positif, ada juga ancaman hal-hal corona yang akan berdampak pada permintaan global. Jawa Barat penopang utamanya adalah industri manufaktur dan ekspor Indonesia ini sedikit banyak akan berdampak," pungkasnya.

Yanis