Warga Kampung Tetop Papua Hibahkan Tanah Untuk Satgas TNI Pamtas RI-PNG



Papua, Beritainspiratif.com - Satgas Yonif Mekanis 516/CY di bawah naungan Kolakops Rem 174/ATW memiliki tugas menjaga perbatasan RI-PNG, Satgas ini telah menerima hibah tanah dari warga Kampung Tetop, Distrik Iniyandity, Papua kepada TNI AD di daerah perbatasan.

Demikian disampaikan oleh Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, S.I.P., dalam keterangan tertulisnya di Merauke, Papua, Sabtu (24/10/2020).

Baca Juga:Hadapi-fenomena-la-nina-bpbd-se-jabar-perkuat-koordinasi

Dansatgas mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat kampung Tetop khususnya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat. Karena kepedulian masyarakat dalam mendukung tugas TNI dalam hal ini Satgas Pamtas RI-PNG dengan memberikan hibah/ penyerahan tanah kepada TNI AD melalui Satgas Yonif Mekanis 516/CY.

“Hal ini tidak hanya menggambarkan kepedulian dan kecintaan rakyat Papua kepada kepada TNI khususnya TNI AD, namun juga terkait dengan kemajuan pola pikir masyarakat mengenai wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara yang semakin tinggi, ” ujarnya.

“Demikian juga, menunjukkan bahwa hubungan kemanunggalan TNI dan rakyat telah terbina dengan baik karena TNI lahir dari rakyat dan rakyat adalah Ibu kandung TNI”, imbuhnya.

Lebih lanjut dijelaskan Dansatgas, hibah tanah tersebut didapatkan berkat seluruh personel satgas Yonif Mekanis 516/CY yang berada di Pos Tetop sering melaksanakan kegiatan yang membantu masyarakat dan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi warga Kampung Tetop.

“Untuk itu warga di sekitar Pos Tetop memberikan balasan yang tulus dan ikhlas berupa sebidang tanah dengan luas 2000 m² kepada Satgas Yonmek 516/CY, sehingga kelak tanah tersebut bisa digunakan TNI untuk kepentingan bangsa dan negara, ” tutur Dansatgas.

Warga Kampung Tetop Sambut Kedatangan Dansatgas Yonif Mekanis 516/CY Dengan Tarian Adat Untuk Penyerahan Tanah Hibah

Dansatgas pun mengatakan, untuk kepentingan pengamanan perbatasan Satgas memerlukan lahan tanah yang cukup luas.

“Kami memang membutuhkan lahan yang cukup luas untuk membangun Pos dan sarana lainnya bagi kepentingan prajurit, sarana yang ada nantinya juga dapat dilakukan digunakan oleh warga Kampung Tetop, ” tukasnya. (Dispenad)

Baca Juga:

Berita Terkait