BERITAINSPIRATIF.COM - Kabupaten Indramayu adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 313 desa dan kelurahan.
Sebagian besar penduduk Indramayu berbahasa Jawa khas Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya dengan Dermayon, yakni dialek Bahasa Jawa yang hampir serupa dengan Dialek Cirebon.
Nama Indramayu sendiri berasal dari tulisan “Darma Ayu” yang berasal dari nama Nyi Endang Darma yang ayu yaitu orang kedua pendiri Indramayu. Jadi nama Indramayu tersebut berasal dari Darma Ayu.
Indramayu juga dikenal sebagai pemasok beras utama dan sebagai lumbung pangan nasional dan penghasil padi terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Anugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 4 kepada Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri
Indramayu terkenal dengan mangganya yang manis dan berkualitas, sehingga dijuluki "Kota Mangga" yakni Mangga Gedong Gincu, makanan olahan mangga seperti Dodol Mangga dan Manisan Mangga.
Selain itu, Indramayu juga dikenal sebagai daerah penghasil ikan, terutama ikan asin jambal roti dan tenggiri, serta budayanya juga kaya dengan tarian seperti Tari Topeng, kesenian Sintren dan Tarling, serta batik tulis khas Paoman.
Sajian makanan khas Indramayu antara lain Nasi Lengko, Pindang Gombyang Manyung, Rumbah Oyes, Burbacek, Pedesan Entog, Mie Ragit, Jalabiya dan makanan khas lainnya.
Penulis sebagai warga yang pernah tinggal dan bersekolah di Indramayu, sungguh memiliki kesan tersendiri dengan kelebihan yang dimiliki Kabupaten Indramayu.
Bukan saja bangga, Kabupaten Indramayu sendiri memiliki 2 (dua) tokoh Kepolisian asli Indramayu yang memiliki karir cemerlang hingga mencapai pangkat tertinggi di Kepolisian yakni Jenderal Polisi Bintang 4 (empat).
Jenderal Polisi asli Indramayu tersebut adalah Jenderal Polisi (Purn.) Da'i Bachtiar dan Jenderal Polisi Kehormatan Ahmad Dofiri.
Dirangkum berbagai sumber, berikut profil kedua Jenderal Polisi Bintang 4 tersebut.
PROFIL DA'I BACHTIAR
Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar merupakan Kapolri yang menjabat selama periode 2001-2005.Lahir di Gabuswetan, Indramayu, Jawa Barat, 25 Januari 1950.
Ia memiliki istri yang bernama Ida Yulianti dan dikaruniai 3 orang anak.
Anak laki-lakinya kini sukses menjadi Pati Polri yang bernama Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar yang kini menjabat sebagai Wakapolda Jabar.
Sementara anak perempuannya yakni Nina Agustina, menjadi Bupati Indramayu periode 2021-2024.
Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam-Menpora, Wamen hingga Kepala Badan, Ini Daftarnya!
Pendidikan:
- SD (1962)
- SMP (1965)
- SMA (1968)
- AKABRI (1972)
- PTIK (1980)
- Sespim Pol (1987)
Karir:
- Inspektur Dinas Resor Grobogan Dak IX Jateng (1973)
- Kasi Sabhara/Lantas Resor Grobogan (1974)
- Kabag Ops Resor Grobogan (1974)
- Pas Dep/Instruktur AKABRI Kepolisian (1983-1985)
- Danyontar Akpol (1985-1987)
- Kapolres Blora, Polda Jateng (1987-1989)
- Kapolres Boyolali, Polda Jateng (1989-1990)
- Kapolres Klaten, Polda Jateng (1990-1992)
- Sesditserse Polda Jatim (1992-1993)
- Kapoltabes Ujungpandang, Polda Sulselra (1992-1993)
- Kaditserse Polda Nusra (1995-1996)
- Wakapolda Sultra (1996-1997)
- Tenaga Ahli Tk II, Sahli Kapolri Bidang Sospol (1997-1998)
- Dankorserse Polri (1998-2000)
- Gubernur Akpol (2000-2001)
Semasa menjadi Kapolri, Da'i Bachtiar menghadapi masa genting yang dihadapkan dengan peristiwa Bom di Indonesia. Namun, kasus itu berhasil diatasi.
Kasus tersebut di antaranya Bom Bali I pada 2002, hingga berhasil menangkap pelaku utama pengeboman itu, Amrozi.
PROFIL AHMAD DOFIRI
Jenderal bintang 4 yang kedua adalah Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Ahmad Dofiri. Ia resmi dilantik sebagai penasihat khusus presiden bidang kamtibmas dan reformasi Polri.
Bersamaan dengan pelantikan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat Jenderal Polisi Kehormatan bintang 4 kepada Letnan Jenderal Polisi (Purn.) Ahmad Dofiri yang dilaksanakan di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (17/09/2025).
Ahmad Dofiri lahir di Tegalurung, Indramayu, Jawa Barat, pada 4 Juni 1967.
Ia menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1989 dengan predikat terbaik, sekaligus meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Pendidikan
Ahmad Dofiri tercatat mengikuti berbagai pendidikan lanjutan di bidang kepolisian. Di antaranya seperti:
- Dikjur Serse Umum (1992),
- Daspa Brimob (1994),
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1996,
- Sespim Polri pada 2003, dan
- Sespimti Polri pada 2012.
Jabatan Strategis
Ahmad Dofiri pernah menempati banyak posisi penting, antara lain:
- Kapolres Bandung (2007)
- Kapolda Banten (2016)
- Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (2016)
- Asisten logistik Kapolri (2019)
- Kapolda Jawa Barat (2020)
- Kabaintelkam Polri (2021)
- Irwasum Polri (2023)
- Wakapolri (2024)
Ahmad Dofiri sukses memimpin sidang kode etik mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Saat itu, dia masih menjabat Kabaintelkam.
Namanya masuk dalam jajaran timsus yang dibentuk langsung Kapolri guna membongkar sekaligus mengusut kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di:
Google News