- Ragam
- 08 Oct 2024
Beritainspiratif.com - Kota Bandung masuk tiga besar sebagai kota wisata pilihan masyarakat Indonesia versi GoodStats pada liburan tahun 2024. Berdasarkan survei GoodStats Kota Bandung menempati urutan ketiga dengan meraih angka 52,4 persen.
Posisi Kota Bandung tersebut berada dibawah Denpasar yang berada di urutan kedua dengan meraih angka 70,4 persen, sedangkan Yogyakarta yang meraih angka 71,2 persen berada di urutan pertama sebagai kota wisata pilihan masyarakat Indonesia.
Berikut urutan 10 besar Kota Pilihan Masyarakat Indonesia sebagai tujuan wisata:
1. Yogyakarta (71,2 persen)
2. Denpansar (70,4 persen)
3. Bandung (52,4) persen
4. Bogor (34,1 persen)
5. Malang (20,5 persen)
6. Jakarta (15 persen)
7. Mataram (9,1 persen)
8. Banda Aceh (9 persen)
9. Bukittinggi (8,6 persen)
10. Manado (5,6 persen)
Baca Juga: Inilah PROFIL 4 Pasangan Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandung PILKADA 2024
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan menyebut, sejumlah potensi wisata sedang terus ditumbuhkan Pemkot Bandung guna menarik minat wisatawan.
Ada sepuluh objek yang menjadi daya tarik wisata di Kota Bandung, antara lain:
1. Kawasan kuliner (Jalan LLRE Martadinata/Riau dan Dago)
2. Saung Angklung Udjo
3. Gedung Sate
4. Kawasan Braga-Asia Afrika
5. Trans Studio Bandung
6. Museum Geologi
7. Paris Van Java
8. Kawasan Cihapit
9. Kawasan Jalan Cihampelas
10. Kawasan Cibadak-Sudirman
Baca Juga: Catat! Bandung Great Sale 2024 Bakal Banyak Banjir Diskon di 21 Mal di Kota Bandung
Irwan mengungkapkan, ada tiga potensi pariwisata yang terus dikembangkan Pemkot Bandung, antara lain kampung wisata, kawasan wisata kuliner, serta aktivitas ruang budaya.
"Kampung wisata sedang disiapkan dari inisiatif ke tahap berkembang. Perlu waktu 3-5 tahun untuk masuk tahap berkembang dan bisa menghasilkan pendapatan bagi warga. Selain itu. potensi wisata kuliner terus dipasarkan ke luar, dengan aksesibilitas yang baik ke Kota Bandung, potensi wisata kuliner semakin besar," kata Irwan kepada Humas Kota Bandung.
"Aktivasi ruang budaya di Kota Bandung juga sedang dioptimalkan. Sepanjang 2024, wisatawan mancanegara semakin banyak dan mudah kita temui di Kawasan Asia Afrika, Braga, dan mengunjungi museum maupun pertunjukan budaya. Sehingga kami akan mengaktivasi ruang budaya yang ada untuk menambah daya tarik ke Kota Bandung," imbuhnya.
Baca Juga: KENALI, Profil 4 Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat Pilkada 2024
Irwan mengungkapkan, jumlah kunjungan ke Kota Bandung diperkirakan mencapai 7.752.507 jiwa pada 2023. Tren ini selalu meningkat pascapandemi.
Secara rinci, pada era pandemi tahun 2021, kunjungan wisatawan ke Kota Bandung dilaporkan mencapai 5.007.610 jiwa. Dilanjutkan 6.584.245 jiwa pada 2022.
Sedangkan okupansi hotel dilaporkan sebesar 64,77 pada triwulan 2 2024. Ini menjadi catatan positif dan mendekati capaian 68,00 pada 2023 mengingat tahun 2024 masih menyisakan waktu cukup banyak. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan 2022 (65,00) dan sangat drastis dibanding capaian 2021 (34,37).
Menurutnya, tiga potensi yang disebutkan (kampung wisata, kawasan wisata kuliner, serta aktivitas ruang budaya) membawa optimisme meningkatkan daya tarik wisata di Kota Bandung.
Apalagi, dalam waktu dekat ini akan ada banyak acara seru yang menjadi rangkaian Hari Jadi ke-214 Kota Bandung (HJKB). Sejumlah acara juga dipersiapkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Sebut saja Bandung Great Sale 2024, dan pawai kendaraan hias pada puncak perayaan HJKB 214, September mendatang.
Baca Juga: 11 Media Raih Penghargaan di Ajang AMSI Awards 2024
Sebagai informasi pula, survey GoodStats tentang kota wisata pilihan masyarakat Indonesia mengungkap berbagai alasan yang membuat kota-kota tersebut menjadi favorit para wisatawan. Alasan utama yang diungkap oleh 89 persen responden adalah banyaknya pilihan tempat wisata menarik di kota-kota tersebut.
Sebanyak 74 persen responden menyebut keindahan alam yang menakjubkan sebagai daya tarik utama, sementara 53 persen lainnya tertarik dengan banyaknya tempat bersejarah.
Wisata kuliner juga menjadi alasan penting, dengan 47 persen responden mengaku memilih kota tujuan berdasarkan cita rasa kuliner khas yang ditawarkan. Fasilitas pariwisata yang memadai (32 persen), kemudahan akses (18 persen), dan transportasi umum yang baik (17 persen) juga menjadi faktor penunjang yang memengaruhi pilihan wisatawan.
Selain itu, sebanyak 17 persen responden merasa terkesan dengan suasana kota yang nyaman dan unik, serta banyaknya pusat perbelanjaan (15 persen) yang melengkapi pengalaman berwisata.
(RV)