Guru Besar UPI: Almarhum Oded Pemimpin yang Enggan Pencitraan

Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Karim Suryadi / Foto: Prokopim Kota Bandung


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Karim Suryadi turut merasakan kesedihan atas wafatnya orang nomor satu di Kota Bandung, Oded Mohamad Danial. Apalagi beberapa hari sebelum kematinan Oded, Karim sempat berdialog "buka-bukaan" bersama pria yang akrab disapa Mang Oded di Pendopo Kota Bandung.

"Ketika ingat beliau, jujur saya merasa sedih dan kehilangan. Meskipun ada rasa bahagia yang muncul karena sejauh yang saya tahu sejumlah ciri-ciri orang penghuni surga itu nampak padanya," ungkap Karim, Rabu (15/12/2021).

Karim mengenal Oded sebagai sosok pemimpin yang menjadikan silaturahmi sebagai solusi dalam memecahkan setiap persoalan. Artinya, Oded menatap warganya dengan penuh kasih sayang melalui silaturahmi.

"Ini nampak dari pola komunikasi yang Ia bangun, baik dengan Wakilnya, Kang Yana, dengan Sekda, ASN, dan masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkes Umumkan, Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Karim menilai, Oded termasuk seorang pemimpin yang lebih mengedepankan apresiasi ketimbang memberikan punishment atau hukuman.

"Seperti yang dia akui dalam dialog dengan saya, karena Alquran sendiri lebih banyak menyebut reward atau ganjaran ketimbang hukuman, maka Oded lebih banyak memberi penguatan dan penghargaan," ujarnya.

Karim juga mengungkapkan, Oded memiliki pandangan sendiri tentang hakikat politik. Ia menganggap politik bukan sebagai alat untuk mendapat kekuasaan dan mengedepankan kepentingan pribadi.

Namun di mata Oded, terang Karim, politik merupakan sebuah alat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Karena itu pula Oded enggan menampilkan hasil kinerjanya kepada publik.

"Ini yang sering disalahpahami kalangan media, menyebut Pak Wali itu menjaga jarak dengan media. Tapi setelah saya gali ternyata bukan itu," tutur Karim.

"Dia berpendapat, orang tidak boleh menonjolkan diri atau tidak boleh takabur. Mang Oded membiarkan hasil kinerja yang berbicara."

"Mang Oded pernah bilang kalau dia pantang melakukan pencitraan. Jadi dia memang konsisten, itu yang menjadi jati diri beliau. Dia ingin menjadikan kinerjanya sebagai bahasa komunikasi kepemimpinannya," imbuhnya.

Baca Juga: Jabar Raih TPAKD Award 2021 sebagai Provinsi Terbaik Pembiayaan Kemitraan

Dengan komunikasi politik yang telah dibangun Oded bersama wakilnya, Karim meyakini Yana Mulyana yang kini menjabat sebagai Plt. Wali Kota akan mampu meneruskan jejak langkah Oded.

Ia menilai, keharmonisan yang terbangun antara Oded dan Yana terjalin dan terjaga begitu baik.

"Bulan madu antara Oded, Yana dan Sekda sudah sangat baik, berbeda dengan daerah lain yang bulan madunya singkat. Kota Bandung ini hubungan silaturahminya langgeng, keharmonisan politiknya terjaga," ungkapnya.

"Legasi Mang Oded dalam politik silaturahmi lebih mengutamakan memberikan apresiasi ketimbang menghukum, mengajak semua keterlibatan warga tanpa pandang bulu, itu harus diteruskan," katanya.*

(RV)

Baca Juga:

Kemenkes Umumkan, Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Ridwan Kamil Larang Perayaan Tahun Baru di Jabar

PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 3 Januari, Inilah Daerah Berstatus Level 1-3

Hari Pertama Plt Wali Kota Bandung, Yana Ajak OPD Wujudkan Mimpi Almarhum

Kuasa Ilahi, Satu-Satunya Rumah yang Tak Tersentuh Erupsi Gunung Semeru

Politik Silaturahim, Oded: Kekuasaan Itu Alat Untuk Kemaslahatan Umat

Inmendagri NATARU Terbit Berlaku Mulai 24 Desember, Inilah Aturannya

Inmendagri Natal dan Tahun Baru Terbit, Begini Aturan PPKM Level 3

Berita Terkait