Berbasis Web, Kota Bandung Miliki Peta Batas Wilayah Hingga Tingkat RT

BANDUNG Smart Map Plus (BSM+), versi terbaru peta Kota Bandung yang dibuat Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung. / Foto: Humas Kota Bandung


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperbaharui peta di Bandung Smart Map Plus (BSM+).

Versi terbaru ini, peta tematik semakin lengkap. Bahkan tersedia peta detail batas administrasi hingga tingkat RT.

Bandung SMARTMAP yang dikembangkan oleh Dinas Penataan Ruang Kota Bandung ini dapat dimanfaatkan secara bebas oleh masyarakat dan SKPD yang berkepentingan. Data-data yang dimuat dalam BSM telah sesuai dengan standar data spasial BIG.

Baca Juga: Anggota KNKT Ungkap 3 Poin Penting Mengapa Kecelakaan Bisa Terjadi

Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan pada Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung, Deni Pathudin menyatakan, dari BSM+ ini bisa terpantau jumlah RT dan RW di Kota Bandung, termasuk delineasi batas petanya.

"Saya pikir, baru Kota Bandung yang memiliki peta batasan administrasi sampai ke detail tingkat RT dan RW. Kita melakukannya dari tahun 2017 dan baru selesai tahun ini," ucap Deni pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Sapu Bersih Seri Kedua, Castillion Catat Gol Tercepat PERSIB di Musim Ini

Deni mengatakan, dalam BSM+ juga tersedia peta 3 dimensi untuk bangunan di Kota Bandung. Permodelan 3 dimensi ini akan memberikan manfaat besar dalam menentukan kebijakan spasial ataupun menjadi bahan rujukan lainnya.

"Untuk bangunan tiga dimensi pada tahun 2017 kita telah melakukan pemetaan atau pemodelan terhadap bangunan di Kota Bandung. Ini sangat bermanfaat bagi Distaru ini bisa lakukan pemantauan izin yang diterbitkan dengan eksisting di lapangan," ujarnya.

Deni menambahkan, dengan adanya peta 3 dimensi ini, memudahkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bandung dalam memantau potensi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Untuk dinas perpajakan juga bisa melihat potensi dari salah satu bangunan seberapa besar PBB yang akan dihasilkan. Tahun sekarang kita pengembangan untuk menghitung potensi PBB dari objek bangunan," imbuhnya.

Deni menuturkan, pada tahun 2016 silam, sudah dibuat peta dasar Kota Bandung dengan skala 1:1.000 yang diambil dari pemotretan udara. Hasilnya terus diperbaharui hingga saat ini memiliki kedetailan peta sebesar 10 sentimeter.

Baca Juga: Daftar Peraih Anugerah Media Humas 2021, Medsos Setkab Terbaik 1

Deni mengungkapkan, kelebihan dari BSM+ ini adalah, sudah dilengkapi dengan sejumlah peta tematik. Informasi dari peta tematik tersebut dapat di-overlay-kan untuk analisis spasial pengambilan keputusan.

"Plusnya, kita sudah input beberapa informasi peta tematik. Salah satunya garis rencana kota, peruntukan lahan, distribusi jaringan PDAM, sebaran sekolah, sebaran rumah sakit, dan beberapa peta tematik lainnya. Sehingga kita operasikan peta bisa dijadikan dasar analisis spasial sebagai bahan kebijakan pimpinan," ujarnya.

Lebih lanjut Deni mengatakan, aplikasi BSM+ ini berbasis web. Masyarakat bisa dengan mudah mengakses segala informasinya melalui laman bsm.bandung.go.id.

"Kemudian kita juga sudah terintegrasi dengan sitem aplikasi penataan ruang (Si Petruk) sehingga itu bisa diakses dua cara. Melalui Si Petruk atau ke portal web," katanya.

Akses Aplikasi BSM Klik: http://bsm.bandung.go.id/

(IST)

Baca Juga:

Imam Suhardjo Raih Doktor Ilmu Komunikasi Unpad di Usia 73 Tahun

Satgas COVID-19 Terbitkan Ketentuan Baru Perjalanan Dalam Negeri, Begini Aturannya

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI

Profil Irjen Pol Suntana, Kapolda Jabar yang Baru

DKI Jakarta Level 1, Inilah Daftar PPKM JAWA BALI hingga 15 November

BPOM Terbitkan Izin, Vaksin Sinovac Dapat Diberikan Anak Usia 6-11 tahun

Berita Terkait