- Pemerintahan
- 12 Oct 2024
Beritainspiratif.com - Pelatih PERSIB, Robert Alberts tak bisa menutupi kebahagiaannya ketika Wander Luiz mengakhiri masa paceklik golnya. Itu terjadi saat striker asal Brasil itu membobol gawang PSS Sleman yang dikawal Miswar Saputra pada laga pekan kedelapan Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan Solo, (22/10/2021) lalu.
Gol pertama Wander Luiz di pertandingan tersebut tercipta di menit 55 melalui titik penalti. Hukuman penalti untuk PSM berawal dari pelanggaran terhadap Frets Butuan saat melakukan penetrasi di kotak terlarang.
Baca Juga: Ajang Promosi PKL, Kota Bandung Gelar Parade Batagor, Seblak, dan Kuliner
Namun, pada saat eksekusi penalti dilakukan Wander Luiz, Robert malah memalingkan wajahnya dari lapangan hijau. Kenapa?
"Saya dan Wander Luiz bersepakat. Sebelumnya, setiap saya melihat dia berlatih eksekusi penalti, tendangannya tidak pernah masuk. Tapi, saat saya memalingkan wajah, dia bisa mencetak gol. Makanya, ketika saya menjanjikan takkan meihatnya saat mengambil tendangan penalti," tutur Robert.
Baca Juga: Korem 162/WB Akan Dirikan Koramil di Kawasan Khusus Mandalika
Dalam pertandingan itu, Wander Luiz bukan hanya mencetak satu gol, tapi dua. Berbeda dengan gol pertama, brace Wander Luiz dilakukan melalui tandukan kepalanya menyambar tendangan bebas Marc Klok di menit 81. Soal gol ini, sanjungan tidak hanya diberikan kepada Luiz tapi juga Klok.
"Saya pikir itu berawal dari umpan tendangan bebas yang bagus. Timing yang dilakukan Luiz juga bagus. Memang, ketika seorang striker tidak bisa mencetak gol, ia akan kehilangan kepercayaan dirinya. Itu hal normal," ujar pelatih asal Belanda itu.
"Namun saat striker mulai mencetak gol, kepercayaan dirinya akan kembali tumbuh dan Anda tahu apa yang bisa dilakukan Wander Luiz. Dia adalah seorang stiker yang sangat berbahaya," tambahnya.
(Yanis)
Baca Juga:
Tips Cegah Pencurian Data Pribadi dari Aplikasi Pinjol
Faktor Pemicu Gelombang Ketiga Covid-19, Ini Kata Pakar UGM
Tips Membersihkan Kotoran Telinga yang Tepat
Malas Gerak Selama Pandemi Covid-19 Berisiko Osteoporosis
Wacana Pemindahan Ibukota Negara Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial