- Pemerintahan
- 05 Dec 2024
Surabaya, Beritainspiratif.com - Kisah haru ini datang dari wisudawan ITS usai Wisuda ke-124 beberapa waktu lalu. Nadhifa Laudza Shabrina, wisudawan tersebut berhasil lulus dari ITS, mengikuti jejak almarhum ayahnya yang juga Alumni ITS yakni saat ia masih anak-anak pada tahun 2009 silam memegang ijasah ayahnya di atas kepalanya.
Kini Wisudawati yang akrab disapa Shabrina tersebut ini kembali memegang ijasah ITS di atas kepalanya namun itu ijasahnya sendiri dengan mengambil lokasi disamping pusara almarhum ayahnya. Momen haru sekaligus bahagia tersebut, sempat ia bagikan usai diwisuda di media sosial saat berziarah ke makam ayahnya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PON XX Papua Berakhir, JABAR Pertahankan Gelar Juara Umum
Unggahan itu pun cukup menarik banyak perhatian publik.
“Foto ini hanya untuk mengenang kembali kisah saya dan papa,” tutur Shabrina alumnus Departemen Teknik Geofisika dikutip dari ITS News.
Shabrina mengaku bersyukur sebab banyak dari netizen yang turut mendoakan almarhum sang ayah yang meninggal dunia pada 29 Desember 2013, setelah ia melihat unggahannya di media sosial tersebut.
“Senang bisa meninggalkan jejak yang baik di ITS (seperti almarhum ayah) dan menyentuh hati teman-teman,” tambahnya.
Baca Juga: PON XX Papua Berakhir, JABAR Pertahankan Gelar Juara Umum
Gadis asal Surabaya ini menceritakan bahwa ketika dirinya berfoto pada Oktober 2009 lalu dengan memegang ijazah milik sang ayah, Eko Julianto Prihantoro ST MT, kedua orang tuanya saat itu meyakini jika suatu saat nanti ia juga akan memegang ijazah miliknya sendiri.
“Seperti ada malaikat lewat, pernyataan tersebut sungguh terwujud bahkan di kampus yang sama dengan ayah,” tutur Shabrina bangga.
Pilihannya berkuliah di ITS bukan semata-mata karena ingin mengikuti jejak sang ayah yang merupakan lulusan program Magister (S-2) di Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS.
“Memang sejak awal sudah tertarik dengan departemen pilihan saya dan saya rasa ITS memang tempat yang tepat,” ungkapnya.
Foto: Nadhifa Laudza Shabrina (saat berusia 10 tahun) memegang ijazah almarhum ayahnya diatas kepala, usai wisuda di depan gedung Graha Sepuluh Nopember ITS pada Oktober 2009 silam
Peran almarhum ayah yang sempat mengisi 14 tahun di kehidupannya penting. Shabrina selalu teringat akan motivasi almarhum ayahnya yang selalu mengatakan bila sang ayah saja bisa, pasti dirinya juga mampu melewati hal itu.
“Papa saja bisa menyelesaikan pendidikan hingga S-2, maka saya juga harus bisa menyelesaikan pendidikan S-1 ini,” tandas Shabrina meyakinkan dirinya.
Baca Juga: Menkes Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Baduy di Ciboleger
Lebih dalam, Shabrina juga membagikan satu pesan almarhum ayahnya yang masih teringat hingga kini yaitu ‘Don’t stop learning’. Motto yang selalu dipegangnya ini pun sukses mengantarkan dirinya meraih gelar S-1.
“Apapun yang masih berada di bawah langit ini semua pasti bisa dipelajari bila ada kemauan,” ucap gadis yang kini telah bekerja di salah satu perusahaan gas swasta di Surabaya ini.
Shabrina mengungkapkan rasa syukurnya bisa menempuh dan menyelesaikan pendidikan di ITS. Ia mengatakan, selain pendidikan akademik yang didapatnya dengan maksimal, lingkungan ITS yang suportif turut membuatnya merasa nyaman.
“Bisa mengenyam kehidupan kampus di ITS merupakan salah satu privilege terbesar dalam hidup saya,” pungkasnya penuh syukur.
(Yanis)
Baca Juga:
Penguatan Ketahanan Pangan, Wali Kota Bandung Resmikan RAPATAR
Pertama di Indonesia, Dispenser Masker 'No Touch' Diluncurkan Polresta Malang Kota
Dokumen Hilang, Begini Cetak Sendiri Akta Kelahiran, KK, dan Akta Kematian
Kawasan Wisata Legendaris 'Rindu Alam' Puncak akan Dihidupkan Kembali
Pemerintah Arab Saudi Buka Kembali Umrah untuk Jemaah Indonesia
Pengurus FK KIM Kota Bandung 2021-2024 Dilantik, Ini Pesan Wali Kota