'Kolonial' Survivors, Siap Beradaptasi atau Punah?



Bandung, Beritainspiratif.com - Apa yang Anda bayangkan jika mendengar kata kolonial? Serem Bukan?

Nah kalo kolonial yang dimaksud disini merupakan “kolot-nial” dimana para Generasi kelahiran kisaran tahun 1956-1980 yang mencoba survive dalam memasuki era digital yang terus menggerorogoti muka bumi ini terutama pada saat masa pandemi.

Kolonial Survivors merupakan wadah/komunitas yang diinisiasi oleh salah satu kolonial survivors Virda Dimas Ekaputra yang merupakan Generasi X (Gen-X) yang saat ini mengklaim dirinya sebagai Kolonial Survivors. Virda melakukan survey mengenai dampak bisnis dan karir di era digital dan pandemi ini yang mana hasil 88,9% mengatakan bahwa mereka “TERDAMPAK”.

Virda yang pernah menjadi President Director PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat, CEO Rumah Zakat dan masih banyak segudang pengalaman lainnya memiliki misi untuk membuka wawasan kolonial untuk beradaptasi dengan era yang bergulir saat ini.

Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Apresiasi Penanganan COVID-19 Pemprov Jabar

Acara yang dikemas dengan diskusi dan ngobrol santai ditemani secangkir kopi ini #NgopSor  Volume 1 perdana dilaksanakan pekan ini, Jum'at (27/08/2021) dengan mengusung tema “Mengapa Kolonial harus survive di era digital dan pandemi ini?” dengan narasumber Martha Tri Lestari yang merupakan dosen Digital Public Relations Telkom University sekaligus praktisi PR & Marketing Communication.

Martha yang masuk pada generasi Millenial ini sangat setuju dengan adanya silaturahmi  yang dikemas pada acara ini sebagai wadah untuk menaungi para kolonial survivors yang dapat saling support, sharing dan memotivasi untuk survive di era pandemi ini.

"Tingkat pengangguran di Indonesia saat ini cukup tinggi, dengan rata-rata nasional sebanyak 193.41 ribu jiwa (data BPS, 31/05). Hal ini yang membuat dirinya sangat antusias dalam memotivasi khususnya Generasi X yang harus terus eksis dan menghindari kepunahan menghadapi disrupsi di era digital," ungkap Martha pada pemaparan materinya.  

#Ngopsor Volume 1 yang dipandu oleh Kang Virda dan dihadiri bukan hanya oleh Gen X saja melainkan hadir  generasi millenial, baby boomers dan Gen Z dari beragam wilayah di Indonesia ini berlangsung selama dua jam yang mana ditutup dengan sesi diskusi dan bertukar pikiran antar lintas Generasi.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Diterapkan di Seluruh Moda Transportasi 28 Agustus

Pada sesi sharing muncul beragam curhatan dari Generasi X yang mengatakan bahwa pandemi ini membuat usaha mereka benar-benar terdampak, salah satunya adalah usaha kuliner yang mana Erma demotivasi dan memutuskan untuk berhenti dalam menjalankan usahanya karena disrupsi digital dan pandemi ini dirasa sangat berat untuknya. Hal lain dirasakan oleh Diana yang merupakan salah satu guru SMP di kota Tegal yang mana disrupsi pandemi ini mengakibatkan sulitnya mendapatkan target siswa yang akan menjadi sasaran siswa baru disekolahnya.

I Can’t harus berubah menjadi I Can !

IMPossible harus berubah menjadi Possible ! dan

Optimistic !

Tiga hal tersebut menjadi kalimat motivasi yang disampaikan oleh Martha kepada seluruh peserta yang hadir, karena segala sesuatu kesusahan, gangguan dan hal lainnya dalam sebuah kehidupan harus dimulai dari motivasi yang ditanam pada diri sendiri.

“I Can !, Possible ! dan Optimistic !” ujar Martha”.

#Ngopsor Volume 1 telah berjalan dengan membawa beragam kebermanfaatan, the power of networking dan silaturahmi menjadi kunci adanya acara yang menghadirkan kebaikan untuk masyarakat Indonesia khususnya Kolonial Survivors.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait