Siti Nadia Tarmizi: Keyakinan Masyarakat akan Vaksinasi Covid-19 Sebesar 67%

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menjadi pembicara kunci pada Seminar Online “Penerimaan Vaksin dan Imunisasi Covid-19 di Empat Wilayah di Indonesia” yang digelar atas kerja sama Universitas Padjadjaran dengan Kemenkes RI, Nesi, serta tiga perguruan tinggi di Indonesia, Sabtu (10/7/2021) / Foto: dok.Unpad


Jakarta, Beritainspiratif.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyebut angka persentase masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa Covid-19 dapat dicegah melalui vaksin sebesar 67 persen. Sebanyak 33 persen lainnya masih belum yakin bahkan menolak vaksin sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Nadia saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Online “Penerimaan Vaksin dan Imunisasi Covid-19 di Empat Wilayah di Indonesia” yang digelar atas kerja sama Universitas Padjadjaran dengan Kemenkes RI, Nesi, serta tiga perguruan tinggi di Indonesia, Sabtu (10/7/2021) seperti diungkap dilaman Unpad.

Nadia menjelaskan, angka persentase tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI, April – Mei 2021. Dari hasil survei tersebut, hampir 99 persen responden sudah mengetahui informasi perihal vaksinasi Covid-19. Namun, sekira 7,6 persen responden masih menolak vaksin.

Jika ditentukan dari tingkat pendidikan, persentase penolak vaksinasi terbanyak berasal dari responden dengan tingkat pendidikan tinggi, yaitu kelompok D-4 dan S-1 ke atas. Angka persentasenya sebesar 18,6 persen, lebih besar dari kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

“Ini apakah karena terlalu banyak baca hoaks sehingga menambah ketidakyakinan akan vaksin atau bagaimana,” papar Nadia.

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan Ventilator dan Tabung Oksigen dari Singapura

Meski angka persentase yang meragukan vaksinasi masih tinggi, pemerintah terus berupaya mempercepat program vaksinasi Covid-19. Pemerintah sendiri telah menargetkan 2-3 juta vaksinasi per hari sekalipun saat ini terkendala oleh kebijakan PPKM Darurat akibat eskalasi Covid-19.

Direktur P2PML Kemenkes RI ini menuturkan, saat ini Indonesia sudah menerima 99,2 juta dosis vaksin. Dari jumlah tersebut, 57 juta dosis sudah disuntikkan dan disalurkan ke beberapa wilayah.

“Kita masih punya cukup cadangan yang dalam proses untuk menjadi vaksin jadi di Biofarma, sehingga dengan ketersediaan vaksin tadi memberikan keyakinan bagi kita untuk memberikan vaksinasi dan meningkatkan target vaksinasi per hari,” paparnya.

Agar proses vaksinasi mampu meningkatkan angka partisipasi masyarakat, pihaknya juga menggandeng sejumlah organisasi masyarakat hingga keagamaan. “Kita butuhkan untuk memobilisasi masyarakat. Kalau tanpa mobilisasi tidak akan juga untuk memenuhi kecepatan vaksinasi yang kita targetkan,” imbuhnya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam pemaparannya menyampaikan, penerimaan vaksinasi COvid-19 di hampir seluruh wilayah Indonesia pada dasarnya sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari capaian vaksinasi dibandingkan dengan distribusi vaksin yang diterima di suatu daerah.

“Dengan mengoptimalkan kerja seluruh kekuatan bangsa, termasuk TNI-Polri dan swasta, kami optimistis untuk dapat mencapai target 2 juta suntikan per hari di bulan Agustus,” kata Budi Gunadi.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait