Komisi III Dorong PT Migas Hulu Jabar Miliki Rencana Bisnis yang Matang

Kunjungan Kerja Komisi III DPRD Jabar ke kantor PT. Migas Hulu Jabar dalam rangka evaluasi kinerja BUMD di Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 dan rencana Kerja Tahun 2021, Kamis (8/4/2021). (Foto: Humas DPRD Jabar).


Jakarta, Beritainspiratif.com - Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong PT Migas Hulu Jabar, untuk membuat rencana bisnis yang matang dan detil. Hal itu dilakukan sebagai acuan untuk akselerasi perkembangan bisnis yang efektif, agar terhindar dari kerugian.

Hal tersebut, dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Sugianto Nangolah, dalam rapat kerja pengkajian BUMD Jawa Barat di Kantor PT. Migas Hulu Jabar, DKI Jakarta. Kamis, (8/4/2021).

Pimpinan Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat tersebut menambahkan, PT. Migas Hulu Jabar merupakan salah satu BUMD milik Pemprov Jabar, yang dinilai mampu memberikan kontribusi cukup baik bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat.

Bergerak dalam sektor minyak dan gas bumi, PT. Migas Hulu Jabar memiliki prospek bisnis yang luas dan jangka panjang. Untuk itu tata kelola bisnis harus tetap terjaga, agar tidak mengalami resiko kerugian.

"Migas Hulu Jabar saat ini bekerja sama dengan perusahaan di Cirompang, tetapi setelah kita tinjau ke sana ternyata perusahaan di Cirompang tersebut peluang bisnisnya sangat sulit, bahkan resikonya pun sangat tinggi. Oleh karena itu kami ingin ada rencana bisnis yang matang dan betul betul di perhitungkan," katanya.

Baca Juga: Dirut PT KAI Resmikan Masjid Al-Fattah di Stasiun Cibatu Garut

Kedepan, Sugianto berharap, BUMD di Jawa Barat harus berupaya penuh dalam menjalankan bisnisnya, hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan target. Dirinya berharap tidak ada lagi perusahaan milik Pemprov Jabar, yang mengalami kerugian secara signifikan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Jabar, Hasim Adnan menyatakan, dengan target pencapaian di Tahun 2021 mencapai 44% , diharapkan target tersebut jangan sampai menurun.

"Diharapkan berhati-hati karena objek bisnis yang berada di luar Participating Interest (PI) PT. Hulu Migas Jabar itu, bisa menurun," tutupnya.

(Ida)

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait