Komisi V DPRD Jabar Dukung Evaluasi Sistem Pendidikan SMK



Bandung, Beritainspiratif.com - Komisi V DPRD Jawa Barat mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang akan mengevaluasi sistem pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena secara statistik SMK menjadi penyumbang pengangguran terbesar di Jawa Barat.

"Silakan dievaluasi, jangan dibubarkan tetapi perbaiki kurikulum SMK terutama pelajaran matematika. Perbaikan kurikulum dan kualitas tenaga pendidik, wajib dilakukan," kata Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya di gedung DPRD jalan Diponegoro kota Bandung, Jum'at (19/7/2019).

Ia juga meminta pihak terkait agar mengingatkan siswa SMK di Jawa Barat, untuk meningkatkan kualitas mental mereka agar di era global ini mampu bersaing ketika memasuki dunia kerja.

"Perlu multi stakeholder untuk mengingatkan kualitas mental siswa, bahwa di era global ini harus siap bersaing dengan sesama lulusan SMK lainnya di Indonesia bahkan dari luar negeri ketika memasuki dunia kerja," kata dia.

Ketika melantik kepengurusan Dewan Pendidikan Jawa Barat periode 2019-2024 di gedung Sate kota Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan mengevaluasi sistem pendidikan SMK. Bahkan kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, tidak tertutup kemungkinan menutup SMK, yang tidak produktif mencetak lulusan siap kerja.

"SMK sedang kita evaluasi di 2019, nanti kita terapkan di 2020 apakah ada sebagian (SMK) yang dibubarkan, sebagian direposisi atau didirikan baru," katanya.

Menurut Emil, keberadaan SMK harus sesuai dengan kebijakan arah ekonomi baru, seperti jika ke ekonomi digital maka harus diarahkan ke arah tersebut.

"Dan kalau arah ekonominya, misalnya ke kanan maka kita harus arahkan juga ke kanan, supaya keterserapan lulusan SMK di Jawa Barat semakin tinggi," kata dia.

Emil berharap pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dikukuhkan, bisa memberikan kontribusi terkait penyelesaikan masalah SMK.

"Kami harapkan (Dewan Pendidikan Jawa Barat) bisa meningkatkan kontribusinya dan berinovasi dalam mengembangkan SMK," kata dia. (Ida)

Berita Terkait