Golongan Darah O Lebih Kecil Kemungkinan Terpapar Covid-19



Jakarta, Beritainspiratif.com - Golongan darah O disebut sebut lebih 'kebal' terhadap virus corona COVID-19. Dua studi terbaru mempertegas anggapan tersebut, menyatakan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya terpapar Covid-19.

Bahkan jika terinfeksi COVID-19, golongan darah O disebut tidak berisiko mengalami sakit parah. Dalam studi di Denmark, dari 7.422 orang yang dites positif COVID-19, hanya 38,4 persen yang memiliki golongan darah O.

Sementara dalam studi lain, para peneliti di Kanada menemukan bahwa di antara 95 pasien yang mengalami gejala parah akibat COVID-19, pasien dengan golongan darah A atau AB sebanyak 84 persen, membutuhkan alat bantu pernapasan, dibandingkan dengan pasien golongan darah O atau B, sebanyak 61 persen.

Baca Juga:Kuatkan-sinergitas-dengan-bnn-wujudkan-kota-bandung-bersih-narkoba

Studi terbaru menunjukkan dan memperkuat bukti bahwa golongan darah O lebih 'kebal' Covid-19. Penelitian dari Denmark menunjukkan bahwa golongan darah O disebut tidak mengalami sakit yang parah, bahkan jika terinfeksi virus corona.

"Kami tidak tahu apakah ini semacam perlindungan dari kelompok O atau apakah itu semacam kerentanan pada golongan darah lainnya," kata penulis senior makalah Denmark dan profesor klinis di Rumah Sakit Universitas Odense dan Universitas Denmark Selatan, Dr Torben Barrington, yang dilansir detikhealth Kamis, (15/10/2020).

Pemilik golongan darah O juga memiliki keistimewaan yakni:

Donor universal
Orang dengan golongan darah O dapat mendonorkan darahnya ke semua tipe golongan darah. Hal ini karena golongan darah O tidak memiliki antigen seperti golongan darah lainnya, sehingga reaksi yang timbul saat transfusi darah akan menjadi lebih kecil.

Namun, dengan catatan bahwa golongan darah O positif hanya bisa mendonorkan ke sesama rhesus positif (O+, A+, B+, AB+). Sementara untuk golongan darah O negatif bisa mendonorkan ke semua tipe golongan darah, baik positif maupun negatif.

Risiko penyakit jantung lebih kecil
Dibandingkan dengan golongan darah lain, seperti A, B, dan AB, orang dengan golongan darah O punya risiko lebih rendah untuk terkena penyakit jantung koroner.

Hal ini karena golongan darah O memiliki jumlah protein yang lebih rendah, sehingga lebih terlindungi dari risiko pembekuan darah

Bagaimana golongan darah lainnya, apakah lebih rentan?

Sebuah studi yang dilaporkan di jurnal Blood Advances menunjukkan bahwa pasien COVID-19 golongan darah A, B, dan AB lebih mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa golongan darah tersebut lebih mungkin terinfeksi virus Corona.

"Fokus penelitian kami adalah pada efek keparahan golongan darah terhadap COVID-19. Kami mengamati kerusakan paru-paru dan ginjal. Dan dalam penelitian selanjutnya, kami ingin mengetahui efek golongan darah dan COVID-19 pada organ vital lainnya," jelas penulis studi Dr Mypinder Sekhon yang juga merupakan instruktur klinis di Division of Critical Care Medicine di University of British Columbia di Vancouver, Kanada.

Berdasarkan studi yang dilakukan di rumah sakit di Kanada, pasien COVID-19 dengan golongan darah A dan AB cenderung lebih membutuhkan ventilasi mekanis. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat cedera paru-paru pada orang yang bergolongan darah tersebut akibat virus Corona lebih tinggi.

Dikutip detikhealth dari US News, dalam studi tersebut pasien golongan darah A dan AB juga lebih banyak membutuhkan dialisis untuk gagal ginjal.

Menurut para peneliti, pasien COVID-19 dengan golongan darah A dan AB kemungkinan juga bisa mengalami peningkatkan risiko disfungsi atau kegagalan organ tubuh, dibandingkan dengan golongan darah O dan B.

Selain itu, golongan darah A dan AB rata-rata membutuhkan waktu perawatan intensif yang lebih lama, yang mungkin mengindikasi infeksi COVID-19 yang lebih parah dari tipe darah lainnya.**

Baca Juga:

Berita Terkait