Jakarta, Beritainspiratif.com - Gangguan nyeri tulang belakang sering dianggap sepele, padahal sakit di area tulang belakang itu dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi RS Pondok Indah dr Muki Partono SpOT bahwa nyeri tulang belakang sering dialami hampir oleh setiap orang.

"Dalam sehari setidaknya kita akan mengalami nyeri pinggang sekali sehari," kata Muki dalam diskusi daring Solusi Nyeri Pinggang, Kamis (16/7/2020) seperti dilansir Kompas.

Untuk diketahui, umumnya nyeri tulang belakang tersebut bisa terjadi di area leher, punggung dan pinggang.

"Nyeri tulang belakang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan rasa nyeri itu tak bisa sembuh dalam waktu singkat," ujarnya.

Baca Juga:BAKSO LOBSTER PERTAMA DI KOTA BANDUNG

Nyeri tulang belakang itu sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor di antaranya sebagai berikut.

  1. Nyeri otot dan urat
  2. Hernia Nucleus Pulposus (HNP) yang lebih dikenal dengan saraf kejepit
  3. Peradangan sendi tulang belakang
  4. Degenerasi tulang belakang
  5. Tulang patah akibat kecelakaan
  6. Keropos tulang
  7. Tumor
  8. Infeksi tulang belakang

Saraf Sakit pinggang akibat saraf terjepit

Muki berkata, di antara banyak faktor tersebut, yang paling sering atau paling banyak dialami masyarakat adalah sakit pinggang yang disebabkan oleh saraf yang terjepit (HPN).

HPN ini adalah gangguan yang terjadi akibat adanya penonjolan inti dari bantalan di cakram antar ruas-belakang yang menjadi bantalan tulang belakang.

Di mana bantalan lunak di antara ruas-ruas tulang belakang akan mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat saraf yang melalui tulang belakang.

Hal inilah yang membuat saraf tertekan dan menimbulkan rasa sakit, kesemutan dan kelemahan pada anggota gerak bisa di bagian punggung, pinggang, lengan atau tungkai.

Untuk diketahui, bantalan (nucleus pulponus) yang berada di dalam cakram dan diselubungi oleh cincin serat jaringan yang disebut dengan annulus fibrosus.

Bantalan itu sendiri berfungsi sebagai peredam getaran dan akan memungkinkan tulang belakang dapat bergerak lentur, seperti untuk memutar, menunduk, menengadah dan sebagainya.

Di dalam tulang belakang itu juga, terdapat saluran yang berisi sumsum tulang belakang yaitu sistem syaraf yang menghubungkan otak dengan organ-organ tubuh di bawah. Sumsum tulang belakang ini terletak di belakang cakram.

Dikarenakan suatu sebab nucleus pulponus keluar merobek annulus fibrosus, dan menekan syaraf sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat.

Dipaparkan Muki, HPN ini dapat terjadi pada seluruh ruas tulang belakang mulai dari tulang leher sampai tulang ekor.

"Kalau masalah daerah yang sakitnya nanti tergantung di mana terjadi penjepitan (saraf)," tuturnya.

Jika, penjepitan saraf terjadi di leher maka akan terjadi migrain atau sakit sampai ke bahu.

Sementara itu, jika penjepitan terjadi di tulang ekor, maka akan terasa sakit seperti otot tertarik pada bagian paha atau betis, kesemutan bahkan sampai kelumpuhan pada sistem motorik.

Oleh sebab itu, Muki menegaskan jika Anda mengalami nyeri tulang belakang atau sakit pinggang. Maka Anda harus mendapatkan perawatan secara intensif.

"Nyeri tersebut umumnya disebabkan oleh terjepitnya saraf pada tulang belakang dan harus menjalani perawatan secara berkala. Bila tidak, rasa nyeri itu bisa merusak sistem saraf tulang belakang lainnya," jelasnya. (*)