Walikota Bandung Teteskan Air Mata, Mendengar Cerita Nakes yang Positif Covid-19



Bandung, Beritainspiratif.com - Sebelumnya dikabarkan sebanyak 27 tenaga kesehatan di Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar dari mereka adalah pegawai puskesmas yang bertugas melakukan pengecekan dan pemantauan para pasien, baik Orang dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien dengan Pengawasan (PDP).

Sebagian dari mereka dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Sebagian lainnya mengisolasi mandiri di rumah.

Baca Juga:27 Nakes Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh

Wali Kota Bandung Oded M. Danial tak kuasa membendung air mata saat mendengar cerita para tenaga kesehatan yang sedang melakukan isolasi di tempat masing-masing melalui konferensi video jarak jauh.

Ia ingin mendengar kabar dari mereka yang tengah berjuang untuk sembuh dari penyakitnya. Dengan kehadirannya, ia berharap dapat menghibur dan memotivasi mereka agar tetap semangat dan segera pulih.

Suasana haru sangat terasa ketika Oded melakukan interaksi tanya jawab dalam Teleconference tersebut, tak henti hentinya ia mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada tenaga medis sebagai garda terdepan yang rela berjuang memerangi Covid-19. 

Ia mendengar cerita para tenaga kesehatan itu selama menjalani isolasi. salah satunya adalah tenaga puskesmas dengan inisial KMS.

KMS adalah petugas surveillans yang setiap hari bertugas untuk melacak dan memantau para ODP dan PDP yang berada di sekitar wilayah kerjanya.

“Saya sehari-hari berhadapan dengan pasien ODP dan PDP. Setiap pasien saya tracing dengan tulus. Saya selalu tanya, apa kabar hari ini, setiap hari selama tiga bulan,”ucapnya saat melakukan Teleconference bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial Selasa (23/6/2020).

Baca Juga:900 UMKM Kota Bandung Sulit Pasarkan Produknya

Beberapa pekan lalu, menjalani tes swab sebagai bagian dari upaya pelacakan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Bagai mendengar petir di siang bolong, KMS kaget saat mengetahui dirinya positif Covid-19.

“Awalnya saya tidak terima, saya berpikir sudah bekerja dengan tulus, tapi mengapa harus positif? Awalnya sedih karena saya di sini sendirian, jauh dari orang tua. Orang tua saya di Sumatera, jadi saya benar-benar sendiri di sini,” katanya.

Selanjutnya ia juga menjalani pengobatan dan mengisolasi diri di rumah singgah RSKIA Kota Bandung. Ia optimis dengan disiplin dalam berobat ia bisa sembuh dari penyakit itu.

“Saya berpikir, saya tenaga medis, enggak mungkin Tuhan enggak tolong saya. Orang lain pun bisa sembuh, jadi saya juga pasti bisa sembuh. Saya bersyukur untuk kesempatan ini, walaupun dalam kondisi diisolasi, saya bersyukur dapat dukungan penuh dari Pak Wali Kota,”katanya.

KMS terima kasih kepada Oded yang telah menyempatkan waktu untuk bertemu dengan para tenaga kesehatan meskipun dari jarak jauh.

“Terima kasih Pak Wali, sudah melakukan zoom meeting. Saya sangat senang karena betul-betul merasa diperhatikan, di-support banget untuk kita yang ada di sini. Semoga kami semua yang positif baik nakes maupun bukan, diberi kesehatan. Pak Wali dan tim dari Dinas Kesehatan diberi kesehatan oleh Tuhan. Lalu saya kan masih kontrak APBD, mudah-mudahan bisa dapat rejeki bisa jadi ASN,” ucapnya.

Tak terasa air mata Oded pun berlinang mendengar penuturan para pahlawan kesehatan itu. Ia paham betul beban yang harus dipikul oleh para tenaga kesehatan itu. Ia semakin melihat bahwa virus ini merupakan musuh yang harus diperangi dengan kedisiplinan bersama

Ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bandung. Selama tiga bulan, Pemerintah Kota Bandung bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah berjibaku, bahu membahu melawan wabah yang sedang melanda dunia itu.

“Selama ini para nakes ini sangat luar biasa. Mereka adalah pasukan garda terdepan yang berkontribusi dalam penanganan pandemi ini. Walaupun Mang Oded tidak menafikan peran anggota gugus tugas lainnya. Tapi Mang Oded harus jujur nakes ini yang terdepan, luar biasa tugasnya, mengedukasi, melacak jejak para pengidapnya, dan lain-lain,” tutur Oded.

Mugni

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta