Wagub Jabar Minta Pendidikan Ukhrowi Bagi Siswa Ditingkatkan



Bandung,Beritainspiratif.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai ada yang hilang dalam dunia pendidikan sekarang ini, yaitu pendidikan ukhrowi atau pendidikan keakheratan.

Kalau dulu siswa SD, SLTP, SLTA usai sekolah, ada kegiatan agama, baik yang dilaksanakan oleh orang tuanya, lingkungan atau ustadznya.

Namun sekarang sudah jarang anak-anak belajar ilmu agama baik itu di rumah maupun lungkungannya masing-masing.

"Kadang orang tua (maaf) merasa bangga jika anaknya ranking satu di sekolah atau juara olympiade dll. Tapi tidak merasa berdosa kalau anaknya sholat pun belum benar," kata Uu pada kegiatan pembinaan dan penyusunan program kerja SMA/ SMK dan SLB di Cipanas Garut, Rabu (18/9/2019).

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, pendidikan ukhrowi di sekolah yang hanya 2 jam, tidak sebanding dengan waktu yang ada disaat mereka usia muda.

Apalagi sekarang ini sedang gencar digembar-gemborkan pendidikan karakter, yang intinya pada akhlak atau integritas yaitu keilmuan dan ketakwaan.

"Karena itu saya ingin pendidikan ukhrowi ditingkatkan kembali, sejalan dengan program Jabar juara lahir bathin alias juara dunia akhirat," paparnya.

Untuk menyukseskan program Jabar juara lahir bathin dunia akhirat, lanjut Uu pemprov. Jabar meluncurkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dan Magrib Mengaji.

Program AMS ini ditujukan untuk SLTA, sedangkan Magrib Mengaji bagi siswa SD dan SLTP.

"Tahun ini kami menganggarkan Rp10 milyar untuk AMS dari APBD. Program ini sudah disampaikan kepada Kemendikbud dan tidak bertentangan dengan pendidikan nasional," ujarnya.

"Saya juga berharap program Magrib mengaji dilakukan seperti di sekolah, ada absen yang nanti nilainya akan dikompilasi dengan nilai pendidikan agama di sekolah. Pos anggarannya di Yanbansos, sedang AMS di Disdik," pungkasnya.

Kegiatan pembinaan dan penyusunan program kerja SMA/SMK/ SLB tersebut diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII, dengan tema peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

Pesertanya para kepala sekolah dan pengawas SMA, SMK dan SLB Negeri se Kabupaten dan kota Tasikmalaya. (Ida)

Berita Terkait