Virus Corona Tahan Berjam-jam di Pakaian, Begini Cara Mencucinya



Beritainspiratif.com - Virus corona [COVID-19] dinyatakan pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] dan telah menyebar di 157 negara. Mencuci tangan teratur menggunakan hand sanitizer adalah cara utama mencegah terinfeksinya virus corona atau mencuci tangan pada air yang mengalir dengan menggunakan sabun.

Kebersihan pakaian pun menjadi factor penting yang tidak bisa diabaikan dalam mencegah penyebaran covid-19. Serta penggunaan mesin cuci juga harus didesinfeksi, sehingga terjaga kebersihan mesin cuci dari kotoran, debu dan karat.

Mengutip laman Oklahoma News, Karen Owoc, seorang pakar kesehatan mengatakan, virus Corona bisa menempel di pakaian. Bahkan jika Anda menutupi batuk dengan siku, pakaian bisa membawa kuman. Dan virus bisa menular dan bertahan di pakaian selama seminggu atau lebih.

Namun, ada beberapa cara untuk membersihkan pakaian kotor yang diduga terinfeksi virus. Seperti menggunakan sarung tangan saat memegang pakaian kotor, atau saat mencuci alat makan, dan saat membersihkan permukaan di rumah. Dan jangan lupa mencuci tangan setelah melepaskannya.

Perlu diingat, belum ada penelitian khusus yang dilakukan tentang bagaimana virus corona berinteraksi dengan kain pakaian.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa virus corona lebih menular melalui tetesan pernapasan (droplet) daripada melalui permukaan benda atau bahan yang terkontaminasi.

Namun, CDC mencatat bahwa virus corona dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan yang terbuat dari kain, termasuk pakaian.

Ahli kesehatan masyarakat Carol Winner mengatakan bahwa partikel dalam pakaian dapat menahan tetesan pernapasan. Partikel ini dapat mengering seiring waktu dan menonaktifkan virus. Namun, proses itu tak terjadi dengan cepat.

Sejumlah ilmuwan masih mempelajari banyak hal tentang virus yang ditemukan di Wuhan, China ini.

"Kami tahu bahwa tetesan [pernapasan] dapat mengering dalam beberapa kondisi," ujar Winner, melansir Huffington Post.

Pada dasarnya, semua jenis kain dapat terkontaminasi.

Ahli kesehatan lain dari New York Medical College, Robert Amler mengatakan bahwa durasi aktif virus tergantung pada jenis kain. Beberapa jenis kain tercatat lebih rapuh daripada yang lain.

Bahan spandex seperti polyester dapat menahan kuman lebih lama daripada kain berbahan dasar kapas seperti katun.

Pedoman Mencuci Pakaian

Dilansir CNNIndonesia sebagaimana dikatakan oleh Winner bahwa ada pedoman khusus yang sebaiknya diikuti untuk membantu membunuh virus.

Salah satunya adalah menggunakan air panas untuk mencuci dan memberi waktu ekstra pada pakaian untuk terpapar suhu panas setidaknya di atas 80 derajat Fahrenheit atau sekitar 26 derajat Celcius.

"Air panas membantu membunuh virus. Panas ekstra saat proses pengeringan membuat droplet mengering, yang kemungkinan akan menonaktifkan virus."

Ketua Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University, Rodney E Rohde menegaskan kembali pentingnya mencuci pakaian dengan air hangat atau panas. Anda juga disarankan untuk memperhatikan detergen yang digunakan.

"Saya sarankan Anda mencuci pakaian dengan detergen yang mengandung senyawa pemutih," kata Rohde.

Selain itu, Winner juga merekomendasikan Anda untuk mencuci pakaian secara teratur.

Anda juga disarankan untuk mengganti pakaian setelah berada dalam kerumunan besar. Biasakan menyimpan pakaian-pakaian kotor (yang dikenakan saat Anda berada dalam kerumunan) ini di tempat terpisah. *

Berita Terkait