UPI dan Pemerintah KBB Canangkan Pangauban Jadi Desa 'Dedi - Dewi'



Bandung, Beritainspiratif.com - Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mulai berbenah diri dan mencanangkan untuk menjadikan desa tersebut sebagai Desa Digital-Desa Wisata (Dedi-Dewi).

Pembenahan desa melalui program Dedi-Dewi ini sebagai upaya pemulihan ekonomi desa.

Baca Juga:1-peserta-tes-cpns-di-gor-arcamanik-positif-covid-19-akan-dijadwal-ulang

Program yang diinisiasi sejak awal tahun 2020 oleh Dr. Yudi Wibisono dan Dr. Asep Wahyudin, baru dapat terlaksana di akhir triwulan ketiga setelah sempat tertunda akibat pandemi covid-19.

Asep Wahyudin mengatakan program Dedi-Dewi difokuskan untuk membangkitkan kembali sektor industri, pariwisata, dan investasi menuju kemandirian masyarakat.

"Melihat potensi sumber daya alam serta daya dukung generasi milenial yang memiliki jiwa maju, kreatif, kaya dengan pemikiran positif dan jumlah penduduk yang cukup besar, menjadi alasan kami untuk memilih Desa Pangauban sebagai lokasi pengabdian masyarakat tahun ini (2020)," ujarnya, Senin (14/9/2020).

Baca Juga:UPI-luncurkan-inovasi-program-kreativitas-mahasiswa

Secara geografis lanjut Asep, Kecamatan Batujajar berbatasan dengan daerah penyangga di Jawa Barat yaitu, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung, sehingga menjadi modal berharga untuk mengembangkan potensinya dengan menjadi salah satu desa maju di Provinsi Jawa Barat.

"Desa Pangauban di Kecamatan Batujajar ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu desa wisata yang dapat dibanggakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah, apalagi di kecamatan ini memiliki objek wisata yang dapat menjadi daya tarik para wisatawan yaitu, Kolam Renang Riung Tirta Yudha, Danau Wakabol, Desa Giriasih, Vila Prancis, dan Jembatan Apung Surapati," ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Yudi Wibisono. Menurutnya, program Dedi-Dewi sejalan dengan target Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang ingin mewujudkan desa digital 2021.

Melalui kegiatan pengabdian ini kata Yudi Wibisono pihaknya berupaya memberikan stimulus pemberdayaan masyarakat pedesaan, melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi desa.

"Dalam kegiatan ini, kami mencoba untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam aktivitas masyarakat dan perangkat desa, sebagai bagian dari mewujudkan desa digital Jawa Barat 2021," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pangauban Ade Sulaeman mengapresiasi program pengabdian masyarakat di wilayah yang dipimpinnya, sehingga diharapkan target capaian dari untuk program Desa Digital-Desa Wisata dapat terwujud dan dapat membantu pengembangan potensi desa.

Ade pun mengajak semua elemen masyarakat agar dapat mendukung pencanangan program Desa Digital-Desa Wisata ini, untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

"Kami optimis, apa yang dilakukan oleh UPI ini dapat berjalan sesuai harapan, karena sesungguhnya Pemerintah Kabupaten (Bandung Barat), Provinsi, sampai Pusat telah mendorong, mengkampanyekan, dan menyediakan fasilitas pendukung, dan berbagai program berbasis digital dan kita tinggal menindaklanjutinya," katanya.

Sebagai wijud komitmen penerapan program Desa Digital-Desa Wisata, telah dilakukan perjanjian kontrak kerjasama kolaboratif antara Kepala Desa dengan Ketua LPPM UPI untuk lima tahun kedepan.

Dalam kontrak kerjasama tersebut disepakati konteks penelitian maupun pengabdian meliputi berbagai bidang antara lain Pendidikan, Penelitian, Tata Kelola, Teknologi, Hukum, Kewirausahaan, Pariwisata, Olah Raga dan Kesehatan.

(Ida)

Berita Terkait