"Tokoh 21 Award" Untuk 21 Tokoh Keumatan Dari Tim Relawan #2019GantiPresiden



Jakarta, Beritainspiratif.com- Relawan #2019GantiPresiden menggelar ajang penghargaan bertajuk ‘Tokoh 21 Award, Bakti Mereka Pada Bangsa dan Negara’ yang diselenggarakan di Cafe Cerita, Jakarta, Kamis (21/06/2018) lansir Hidayatullah.

Penggagas ajang tersebut yang juga Inisiator Relawan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, menjelaskan, penghargaan itu diberikan kepada tokoh keumatan dan kebangsaan yang konsisten ingin memberikan kepada masyarakat teladan bagi jiwa-jiwa yang berjuang dalam kesederhanaan atau keberlebihan, dalam sendiri atau beramai ramai, tanpa batas, dan tanpa mengharap apapun kecuali ridha serta keberkahan dari Allah.

“Award ini dimaksudkan untuk menginisiasi, menginspirasi, dan mengingatkan masyarakat agar kembali pada jiwa yang penuh pengorbanan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri ‘Tokoh 21 Award’, Prof. Chusnul Mariyah mengatakan, ia diundang untuk menilai para tokoh yang layak menerima penghargaan tersebut.

Ia menyebut, kegiatan itu merupakan ide dari civil society (masyarakat sipil) yang perannya sangat penting, dimana saat ini demokrasi cenderung dominasi oleh political society (politisi) dan bussiness society (pebisnis).

Menurutnya, award itu merupakan salah satu yang disebut kreativitas dari kelompok civil society.

“Mereka mengangkat tokoh-tokoh yang mungkin tidak dipikirkan. Contoh award untuk ibu yang membangun keluarga dengan seluruh anaknya hafizh Qur’an. Ini penting diangkat untuk menata semua lini yang kita hadapi,” terangnya.

Chusnul menambahkan, kesadaran konsen dari kelompok ini terhadap permasalahan bangsa melalui pemberian award bisa menjadi rujukan, referensi, dan panutan.

“Bukan kita menokohkan seseorang lalu taqlid buta, tidak. Tapi belajar dari tokoh-tokoh yang kita angkat untuk menjadi tokoh teladan bagaimana kita membangun, menata kembali demokrasi yang kita perjuangankan,” tandasnya.

Adapun 21 tokoh penerima penghargaan tersebut adalah Ustadz Abdul Somad (Pejuang Dakwah Pemersatu NKRI), Abdullah Al Katiri (Pejuang Pembela Anti Kriminalisasi Dai dan Ulama), Prof. HM Amien Rais (Pejuang Reformasi dan Demokrasi untuk Keumatan dan Kebangsaan), dr. Amalia (Pejuang Kesehatan untuk Rakyat Pedalaman), dr. Baharuddin (Pejuang Kemanusiaan dan Keberpihakan Rumah Sakit kepada Rakyat Kecil), Damin Sada (Pejuang Pembela Keamanan Negeri), serta Prof. Dr. Euis Sunarti (Pejuang UU Anti LGBT dan Kekerasan pada Perempuan dan Anak dalam Keluarga).

Kemudian Elly Risman Musa (Pejuang Pengasuhan Berbasis Otak pada Anak dan Remaja), Ferry Noor (Aktifis Perjuangan Hak Rakyat Palestina), John Sang Alang (Pejuang Kritik Sosial melalui Musik), Kwik Kian Gie, (Pejuang Ekonomi Nasionalis), Dr. Marwan Batubara (Pejuang Anti Mafia ESDM), Mirah Sumirat (Pejuang Hak-hak Buruh), Natalius Pigai, (Pejuang HAM Kontemporer ), Peggy ‘Khadijah’ Melati Sukma (Pejuang Kemanusiaan untuk Perempuan dan Anak Palestina), Rahmawati Soekarnoputri (Pejuang Kebangsaan), Taufik Ismail (Pejuang Keumatan dan Kebangsaan), Dra. Wirianingsih (Pejuang Generasi Madani), Prabowo Subianto (Pejuang Kedaulatan NKRI), Zaadid Taqwa (Aktifis Mahasiswa Pemberani dan Inspiratif), dan

Zeng Wei Jian (Pejuang Informasi Kepentingan Rakyat Melalui Media Sosial).

(Kaka)

Berita Terkait