Tingkatkan Kapasitas Bisnis UMKM Wanita di Bidang Fashion Muslim, DPW IAEI Jabar Gelar FGD



Bandung, Beritainspiratif.com - Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPW IAEI) Prov. Jawa Barat, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema: "Pemberdayaan Wanita Pengusaha Fashion Muslim Skala Usaha Kecil Di Jawa Barat Dalam Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Alat Promosi" yang bertempat di Hotel Anggrek Kota Bandung, Rabu, (23/1/2019).

Acara tersebut menghadirkan para narasumber ahli dalam bidang fashion yang mewakili berbagai unsur, seperti:
DR. H. Dudi Sudrajat Abdurachim, M.T dan R. Rudibilah selaku Kadis dan Kabid KUKM Provinsi Jawa Barat. Ir. Dyah Ivoniarty, M.M selaku Ketua IPEMI Jawa Barat, hadir juga Iyam Sondjaya, SH mewakili Pelaku Usaha Fashion Muslim (Isa Collection), Nina M. Nata selaku Designer dan Business Expert, DR. Ir. H. Arsyad Ahmad, M.Pd dan Asep Jamal sebagai Pakar UMKM serta DR. Yeffry Handoko, ST., MT sebagai Pakar Sosial Media.

Hadir dalam acara ini ju Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spect., Lict. dari Universitas Padjajaran dan mahasiswa/i dari kampus negeri dan swasta dengan moderator: Aldina Shiratina, SE., M.Si yang juga mahasiswi Program Doktor Ilmu Manajemen UNPAD.

Ketua Pelaksana, Roni Ilham Subagja yang juga Sekretaris IAEI Jawa Barat menyampaikan "Acara ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas bisnis UMKM wanita di bidang fashion muslim melalui penggunaan Media Sosial supaya mendapatkan keunggulan kompetitif" katanya. Beliau menambahkan, "Jawa Barat memiliki fasilitas infrastruktur yang baik dengan tingkat melek Internet serta pengguna media sosial yang tinggi, hal ini diharapkan dapat berasosiasi dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih baik".

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPW IAEI) Provinsi Jawa Barat, Prof. DR. H. Yuyus Suryana Sudarma, SE., MS dalam pesannya menyampaikan "IAIE sangat concern dalam pengembangan UMKM di Jawa Barat, diantaranya fashion muslim, ini wujud nyata bahwa kami selalu berupaya meningkatkan kualiatas UMKM" Imbuhnya.
"Bahkan, pihak nya berupaya mereduksi kendala utama UMKM dalam berbagai permasalahan seperti kompetensi para pelaku usaha, kualitas produk, akses pasar khusus nya dalam kesempatan FGD ini yaitu, berupa pemanfaatan teknologi media sosial agar mereka mendapatkan ilmu akses pasar yang jauh lebih luas". Pungkas nya.

Dalam acara ini, DR. H. Dudi Sudrajat Abdurachim M.T, menyampaikan sambutannya: "Pemerintah konsisten membina UMKM melalui berbagai program seperti; pencetakan ribuan wirausahawan baru, mengadakan berbagai seminar dan bimbingan tekhnis, bahkan mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk mengembangkan UMKM. Diantaranya membentuk ABCGM yang merupakan singkatan dari: Akademisi, Business, Community, Goverment dan Media.”
"UMKM harus meningkatkan daya saing salah satunya dengan menguasai Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK)" katanya.
Di akhir sambutan nya, Bapak Kadis mengajak seluruh stake holder yang hadir untuk bersama sama bahu membahu mengembangkan UMKM di Jawa Barat.

Moderator, Aldina Shiratina selain memandu acara beliau juga menyampaikan pendapatnya: "Bagi wanita pengusaha kecil khusus nya fashion muslim memang sangat diperlukan pendampingan, kita harus membina mereka agar potensi nya tergali dan lebih kreatif dalam menciptakan desain produk yang berbeda dari pesaing dengan menonjolkan keunikan produk". Selain itu beliau memandang penting nya UMKM berorganisasi: "dengan menjadi anggota organisasi maka akan semakin banyak manfaat yang didapat"
Hal ini juga akan membangkitkan promosi produk mereka terutama melalui media sosial" katanya.

Ada pun pendapat para Narasumber dalam acara FGD tersebut, dapat disarikan sebagai berikut:

Dyah Ivoniarty mengatakan, "pihaknya hingga saat ini sangat konsisten dalam melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM yang bergerak dibidang fashion dan mendorong pemanfaatan media sosial."
"Bentuk yang IPEMI lakukan diantaranya sudah membuat WARUNG MUSLIMAH di setiap Kelurahan se Kota Bandung dan umum nya di Provinsi Jawa Barat serta membangun Women Digitalpreneur, hal ini sesuai dengan kebutuhan di ERA Industri 4.0" dimana pelaku UMKM 65% nya adalah perempuan." Sambung perempuan yang biasa dipanggil Bunda Voni.

H. Arsyad memandang "Teknologi digital harus diterapkan maksimal oleh UMKM fashion muslim, jangan lagi manual supaya bisa lebih bersaing dan menghasilkan produk berkelas dunia,”
Beliau juga menambahkan "bahwa para pelaku usaha muslimah jangan meninggalkan peran utama nya sebagai istri dan orang tua". Katanya.

Iyam Sodjaya menyampaikan: "Potensi kami selaku pelaku usaha perempuan UMKM dapat terakumulasi lebih besar bila media sosial dapat dioptimalkan sebagai wahana untuk meningkatkan bisnis dan hal ini bisa menunjukkan kehadiran kami diantara perusahaan-perusahaan besar di Jawa Barat."
R. Rudibilah "Pemanfaatan teknologi media sosial pada intinya dapat meningkatkan penjualan, tentunya dengan ditopang oleh aspek lain seperti kemampuan pemasaran".
Beliau menambahkan "Selain itu para pelaku usaha memerlukan wadah untuk pendampingan yang saat ini dinas KUKM Jawa Barat telah membentuk ABCGM dengan berbagai fungsi salah satunya sebagai forum diskusi yang diadakan setiap hari Rabu."

Nina M. Nata, memandang: "Pemanfaatan media sosial memang akan sangat menunjang penjualan produk dan diharapkan wanita pengusaha fashion muslim skala usaha kecil tidak hanya menjadi follower saja tetapi diharapkan dapat menciptakan model fashion muslim sendiri yang menampilkan keunikan atau memiliki ciri khas sehingga mereka akan mewarnai bisnis fashion muslim di Jawa Barat" Beliau menambakan, "Karya UMKM harus orisinil"

Yeffry Handoko lebih melihat jika para pengusaha wanita skala usaha kecil menggunakan media sosial, harus lebih menguasai trik media sosial diantaranya perlu lebih sering update pesan untuk menarik perhatian pelanggan. Harus juga membuat Liker menjadi buyer dan harus selalu menjaga kepercayaan pelanggan.

Sebagai penutup acara FGD ini, Prof. Dwi menyarankan agar FGD ini menjadi hasil penelitian yang 'membumi' atau bermanfaat untuk masyarakat. "Bukan hanya selesai dalam forum diskusi atau menjadi bahan penelitian saja karena masyarakat dalam hal ini wanita pengusaha kecil di bidang fashion muslim sangat membutuhkan langkah nyata berupa pendampingan dan pembinaan dari semua pihak yang berkompeten" Pungkasnya.

Acara ini juga mendapat dukungan dari; Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Barat, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jawa Barat, Aliansi Pemandu Wirausaha Indonesia (APWI) Isa Collection dan Berita Inspiratif.Com
Terakhir, acara yang berlangsung santai tetapi serius ini diakhiri sesi foto dan penyerahan sertifikat kepada para narasumber.

(Yanis)

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta