Tidak Dapat Beraktifitas Akibat Banjir, Warga Kampung Bojongasih Dayeuhkolot Minta Direlokasi



Bandung, Beritainspiratif.com - Hampir sepekan terahir ini, masyarakat kampung Bojongasih kecamatan Dayeuhkolot kabupaten Bandung, tidak bisa beraktifitas akibat banjir yang melanda daerahnya.

Sekitar 500 kepala keluarga di kampung ini, terdampak banjir dengan ketinggian antara 1,5 meter sampai 2 meter.

Imas warga RT 5 RW 4 mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak sepekan terahir.

Sebagian warga mengungsi di kantor desa dan sebagian lagi tinggal di lantai atas rumah mereka.

"Untuk memenuhi kebutuhan, kami terpaksa naik perahu atau rakit. Dan saat ini stok kebutuhan kami di rumah sudah habis," kata Imas dilokasi banjir, Selasa (28/1/2020).

Menurut Imas yang tinggal di kampung Bojong Asih sejak 15 tahun lalu, setiap tahun daerah ini selalu dilanda banjir bila turun hujan deras, namun banjir kali ini paling parah.

"Kami sudah lelah setiap tahun dilanda banjir, rumah dan perabotan semua rusak. Kami mohon agar pemerintah merelokasi ke tempat yang lebih aman," harapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, sejak tahun 2005 daerah ini selalu dilanda banjir tapi tidak separah sekarang.

"Pemerintah sedang mencari solusinya. Kita terus jalin koordinasi dengan pemkab (Bandung). Kasihan masyarakat," kata Uu saat meninjau banjir di Bojongasih.

Menurut Uu, masyarakat memerlukan saluran air di sepanjang sungai, agar genangan air dapat surut lebih cepat.

Dia juga menegaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan menindak perusahan yang membuang limbah saat banjir.

"Ada keinginan masyarakat membuat selokan atau sungai itu diluruskan supaya air cepat langsung ke sungai Citarum. Tapi di sini ada sebuah perusahaan yang tanah itu dijadikan tempat parkir. Oleh karena itu kami akan berkoordinasi dengan mereka (perusahaan), bagaimana caranya supaya mereka memberikan izin tanah itu disodet (digali) atau apa saja supaya air lurus alurnya jadi air cepat surut," katanya.

"Kedua, kami merasa prihatin karena menurut informasi dari masyarakat, banyak perusahaan di sekitar yang disaat banjir datang, dia malah membuang limbah termasuk limbah pabrik, limbah batu bara. Dampaknya sangat terasa mulai dari bau sampai yang lainnya. Hal ini juga akan kami sampaikan kepada pihak kepolisian dan tentara, untuk mencari pabrik mana yang seperti itu," tambahnya.

Uu juga mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, memperhatikan keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), khususnya di sekolah-sekolah yang terendam.

"Anak-anak ini tetap harus belajar mengajar, tempatnya di mana, sehingga mereka tetap tidak libur. Sekarang sudah hampir seminggu libur," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Uu menyerahkan bantuan logistik untuk penanganan banjir dan pengungsi.

(Ida)

Berita Terkait