Terlampau Sombong Dengan Harta Dunia Siasat Iblis Kurangi Amal Di Bulan Ramadhan



Bandung, Beritainspiratif.com - Datangnya Bulan Ramadhan bagi kaum muslimin merupakan suatu kebahagiaan, bagaimana tidak semua amal kebaikan akan berlipat pahalanya dibandingkan bulan diluar Ramadhan.

Tapi tidak bagi iblis, iblis tidak suka bila manusia mendapatkan kebaikan dan keberkahan yang berlipat di Bulan Ramadhan.

Mengutip situs Kisah Islamiah, iblis membuat pengakuan kepada Rasulullah SAW, bahwa ia merasa kesulitan dalam mengganggu seseorang yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan ikhlas.

Kisahnya.

Allah SWT telah memerintahkan seorang malaikat untuk menemui Iblis agar dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.

Maka malaikat pun menjumpai iblis dan berkata,

"Wahai iblis, Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah agar engkau menghadap Rasulullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu, engkau jawab dengan sebenar-benarnya dan apapun yang ditanya Rasulullah. Jika engkau berdusta walau hanya satu perkataan, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."

Mendengar ucapan malaikat yang dahsyat itu, iblis sangat ketakutan.

Maka segeralah dia menghadap Nabi Muhammad SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih sepuluh helai, panjangnya seperti ekor lembu.

Pengakuan Iblis.

Iblis pun memberi salam.

Namun sampai tiga kali tidak juga dijawab oleh Nabi.

"Ya Rasulullah SAW, mengapa engkau tidak menjawab salamku, bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?" kata iblis.

"Hai seteru Allah, kenapa engkau menunjukkan kebaikanmu, janganlah engkau mencoba menipuku, sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s. Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah, hanya saja aku diharamkan Allah membalas salammu," ujar Rasulullah SAW dengan meyakinkan.

"Ya Rasulullah SAW, janganlah engkau marah. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu tipu dayaku terhadap umatmu," aku iblis kepada Nabi.

Beberapa saat kemudian Rasulullah SAW mengajukan beberapa pertanyaan.

Nabi berkata,

"Jika umatku berpuasa karena Allah SWT, bagaimana keadaanmu?"

Mendengar pertanyaan itu, tubuh iblis ketakutan.

Kemudian ia menjawab,

"Ya Rasulullah, inilah bencana yang paling besar bahayanya untukku," jawab iblis.

"Apa maksudmu?" tanya Rasulullah SAW.

"Apabila masuk bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy. Bagi orang yang berpuasa, Allah SWT akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar, serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa," jawab iblis.

"Lantas apa yang kau resahkan?" tanya Nabi SAW.

"Yang menghancurkan hatiku adalah malaikat dan semua isi alam yang siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa," jawab iblis lagi.

Sasaran iblis dalam Bulan Puasa.

"Jika memang demikian, apa yang akan engkau lakukan kepada umatku?" tanya Rasulullah SAW.

"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama adalah ulama yang memberi nasehat kepada manusia. Yang kedua, umat Anda yang sabar, syukur, dan ridha dengan karunia Allah SWT,"ujar iblis.

"Lalu siapakah yang ketiga dari umatku itu?" tanya Nabi SAW.

"Yang ketiga dari umatmu seperti Fir'aun. Terlampau sombong dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka aku pun bersuka cita. Kemudian aku masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke mana saja sesuai kehendakku. AKu membuat dia senang kepada dunia, umatmu yang ketiga itu akan melupakan ibadah, tidak mengeluarkan zakat," kata iblis.

"Lalu apa siasatmu dalam mengganggu golongan umatku yang ketiga itu?" tanya Nabi SAW.

"Aku menggodanya agar minta kaya dulu, setelah kaya ia akan sombong dan lupa beramal. Jika demikian, umatmu itu akan saling berebut harta, saling benci dan menghina kepada yang miskin. Jika demikian, tinggal menunggu kehancurannya," jelas iblis.

Setelah mengerti akan tipu daya iblis itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar menjalankan ibadah puasa dengan penuh harap dan ridha kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang benar-benar ikhlas dan tulus dalam berpuasa.

(Kaka)

Ilustrasi: Ibanah.blogspot.com

Berita Terkait