Targetkan Jadi Pionir Provinsi Halal, Jabar Bentuk Konsorsium Halal Center



Bandung,Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau para pelaku usaha, agar memastikan telah mendapatkan sertifikasi halal sebelum memasarkan produknya.

Apalagi kini Jabar telah membentuk Konsorsium Halal Center, untuk percepatan dan kemudahan dalam pengurusan sertifikasi halal.

"Jadi saya imbau kepada masyarakat dan pelaku usaha, segeralah sebelum melaunching produknya ke masyarakat, pastikan mendapat sertifikasi halal. Kalau kesulitan hubungi konsorsium ini, untuk difasilitasi kemudahannya. Setelah itu silakan berbisnis sesuai yang diinginkan," kata Ridwan Kamil usai penandatanganan deklarasi Konsorsium Halal Center di ruang Bale Pasundan Kantor Perwakilan Bank Indoensia Jabar, Selasa (26/03/19).

Dikutip dari rilis humas Pemprov Jabar, deklarasi tersebut merupakan komitmen konsorsium dalam mewujudkan Jabar sebagai pionir provinsi halal di Indonesia.

Konsorsium ini beranggotakan para pemerhati, akademisi, peneliti, pelaku atau unit bisnis halal, pusat kajian halal, lembaga pemeriksa halal dan MUI.

Emil sapaan Gubernur berharap, dengan konsorium tersebut, pelayanan terhadap sertifikasi produk halal bisa lebih cepat. Dengan demikian, seluruh masyarakat Jabar terjamin produk yang dikonsumsinya halal.

"Seluruh masyarakat akan tenang, aman dan nyaman, bahwa produknya didukung oleh sistem dan dipastikan yang dikonsumsi dan beredar adalah barang halal," ucapnya.

Emil menuturkan, hari ini Jawa Barat kembali selangkah lebih maju, dimana kini sedang bergerak menjadi provinsi percontohan dalam peradaban Islam khususnya tentang pelayanan sertifikasi halal.

"Hari ini satu langkah maju kita hadirkan yaitu Jabar sedang bergerak menjadi percontohan dalam peradaban Islam," ujarnya.

Menurutnya, hal itu penting sebab tingkat konsumsi masyarakat Jabar cukup tinggi di Indonesia. Ia mencontohkan, sapi dari Jabar saja hanya mampu mencukupi 30 persen kebutuhan pangan seluruh masyarakat.

"Jabar itu bangsa pengkonsumsi, sapi Jabar hanya cukup 30 persen, saya khawatir orang memanfaatkannya, sehingga semua produk yg beredar di jabar harus aman tersertifikasi halal," tutur Emil.

Halal sendiri terbagi atas zat dan sifatnya, halal cara mendapatkannya dan halal bagaimana pengolahannya. Usai penandatanganan deklarasi, konsorsium tersebut kemudian melakuan sertifikasi halal kepada ratusan UMKM.

(Ida)

Berita Terkait