Sungai Tercemar, DLHK Pasang Jaring Sampah di 37 Titik Aliran Sungai



Bandung,Beritainspiratif.com - Kondisi sungai di Kota Bandung sangat memprihatinkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya untuk menangani persoalan di aliran sungai. Salah satunya dengan program pemasangan jaring di sejumlah titik.

Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi DLHK Kota Bandung, Syahriani menuturkan, sejak 2018 lalu hingga kini sudah terpasang jaring di 37 titik aliran sungai. Di penghujung 2019 ini pun pemasangan masih terus dilakukan.

Syahriani menyebutkan, pada 2018, DLHK memasang jaring di 24 titik. Sedangkan di tahun 2019 telah memasang 13 titik. Saat ini, ada 23 titik lainnya yang masih dalam proses pemasangan. Setiap titik mampu menampung sekitar 400-500 kilogram sampah. 

“Macam macam jenis sampah. Apalagi kalau dekat pasar kebanyakan memang masih sampah rumah tangga. Justru kadang kalau hujan gini dimanfaatkan buat membuang sampah,” katanya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (5/11/2019).

Namun Syahriani mengakui ada kendala di musim hujan. Jika intensitas tinggi dan arus air menjadi semakin deras berpotensi merusak jaring.

“Jaring sampah itu efektif untuk aliran sungai yang stabil. Kalau musim hujan seperti saat ini bukan hanya sampahnya, tapi jaringnya juga terbawa arus karena arusnya deras,” akunya.

Untuk itu, DLHK Kota Bandung berkolaborasi dengan Satgas Citarum Harum serta aparat kewilayahan, untuk menyiagakan petugas mengawasi keberadaan jaring.

“Kita bekerja sama dengan satgas dan kewilayahan untuk mengangkut jaring sampah tersebut. Jadi kalau hujan atau arus besar tidak terpasang. Sejauh ini ada 7  titik yang mengalami kerusakan tapi sebagian sudah dipasang kembali,” jelasnya.

Selain mengurangi sampah di sungai, Syahriani menyatakan fungsi utama jaring ini adalah untuk mengetahui sumber sampah yang masuk. Terlebih di sejumlah sungai sudah terpasang jaring lebih dari satu titik sehingga bisa mendeteksi sumber sampah.

Hal itu dapat menjadi r ujukan bagi tim DLHK untuk menyosialisasi dan mengedukasi masyarakat. Utamanya, bagi penduduk yang rumahnya berada di dekat bantaran sungai.

“Target kita bukan berapa banyak jaring yang terpasang tapi sosialisasi dan edukasi masarakat. Kalau kita sudah tahu sumber sampahnya, kita akan edukasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai,” katanya. (Mugni)

Berita Terkait