Sholat Witir Penutup Sholat



Beritainspiratif.com - Salat Witir  (Arab: صلاة الوتر Sholatul witr) adalah  salat sunah  yang dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil.  Salat ini dilakukan setelah salat lainnya , seperti tarawih dan tahajjud). 

Salat sunah witir adalah sunah muakad. Dasarnya adalah hadis

  • Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah   bersabda,

“Witir adalah hak atas setiap muslim. Barangsiapa yang suka berwitir tiga rakaat hendaknya ia melakukannya, dan barangsiapa yang berwitir satu rakaat, hendaknya ia melakukannya”

  • Dari Ubay Bin Ka’ab, ia berkata:

“Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam salat witir: Sabbihis marobbikal a’la (di raka'at pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir.” (Hadits riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)

Penjelasan: Perkataan Ubay Bin Ka’ab, “dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas ini menunjukkan bahwa tiga raka'at salat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam.

  • Aisyah radhiallahu ‘anha menerangkan tentang salatnya Rasul di bulan Ramadhan,

“Rasul tidak pernah salat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, yaitu dia salat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat witir 3 raka'at.” (Hadits riwayat Bukhori 2/47, Muslim 2/166)

Baca Juga:Sholat-berjamaah-akan-jadi-bekalmu-di-kehidupan-dunia-dan-akhirat

Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika ia berkata: “Witir tidaklah wajib sebagaimana salat fardhu. Akan tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah”

Witir memiliki banyak sekali keutamaan, berdasarkan hadits Kharijah bin Hudzafah Al-Adwi. Ia menceritakan Rasulullah  pernah keluar menemui kami. Dia bersabda

“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu salat, yang salat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah, yakni salat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”

Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan sekaligus di sunnahkannya salat witir adalah hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan:

”Rasulullah pernah berwitir, kemudian bersabda: “Wahai ahli Qur’an lakukanlah salat witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”

Salat witir dapat dilaksanakan satu, tiga, lima rakaat atau jumlah lain yang ganjil langsung dengan sekali salam.

Tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa salat witir dilaksanakan dengan satu kali salam tiap dua rakaat dan terakhir satu kali salam satu rakaat. sebagai contoh apabila salat witir satu rakaat saja maka satu rakaat satu kali salam.

apabila salat witir tiga rakaat maka dilaksanakan dua rakaat satu kali salam di tambah satu rakaat satu kali salam.

apabila salat witir lima rakaat maka dilaksanakan empat rakaat dua kali salam ditambah satu rakaat satu kali salam.

apabila salat witir tujuh rakaat maka dilaksanakan enam rakaat tiga kali salam ditambah satu rakaat satu kali salam.

Doa sesudah salat witir:

Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman, wa nas’aluka qalban khaasyi’an wa nas’aluka ‘ilman naafi’an, wa nas’aluka yaqiinan shaadiqan, wa nas’aluka ‘amalan shaalihan, wa nas’aluka dinan qayyiman, wa nas’aluka khairan katsiiran, wa nas’alukal-‘afwa wal-‘aafiyah, wa nas’aluka tamaamal-‘aafiyah, wa nas’alukasy-syukra ‘alal-‘aafiyati wa nas’alukal-ghinaa’a ‘anin-naas. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa wa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhasysyu’anaa wa tadharru’anaa wa ta’abbudanaa wa tammim taqshiiranaa yaa Allaah ya Allaah ya Allaah ya arhamar-raahimiin, wa shallallahu ‘alaa khairi khalqihi Muhammadin wa a’alaa aalihi wa shahbihii ajma’iina walhamdulillahi rabbil-‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu diberi-Nya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah, Ya Tuhan kami, terimalah salat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyuk kami dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama salat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Para ulama berbeda pendapat mengenai seseorang yang berwitir pada awal malam lalu tidur dan bangun di akhir malam dan melakukan sholat. Sebagian ulama berpendapat bahwa batal witir yang telah dilakukannya pada awal malam dan di akhir malam ia menambahkan satu rakaat pada sholat witirnya, karena ada hadist yang mengatakan "tidak ada witir dua kali dalam semalam".

Witir artinya ganjil, kalau ganjil dilakukan dua kali menjadi genap dan tidak witir lagi, maka ditambah satu rakaat agar tetap witir. Pendapat ini diikuti imam Ishaq dll. Redaksi hadist tersebut sbb:

Dari Qais bin Thalk berkata suatu hari aku kedatangan ayahnya Thalq bin Ali di hari Ramadhan, lalu dia bersama kita hingga malam dan sholat (tarawih) bersama kita dan berwitir juga. Lalu dia pulang ke kampungnya dan mengimam sholat lagi dengan penduduk kampung hingga sampailah sholat witir, lalu dia meminta seseorang untuk mengimami sholat witir "berwitirlah bersama makmum" aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda "Tidak ada witir dua kali dalam semalam" H.R. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dll.

Pendapat kedua mengatakan tidak perlu witir lagi karena sudah witir di awal malam. Ia cukup sholat malam tanpa witir. Alasannya banyak sekali riwayat dari Rasulullah s.a.w. mengatakan bahwa dia melakukan sholat sunnah setelah witir. Pendapat ini diikuti Malik, Syafii, Ahmad, Sufyan al-Tsuari dan Hanafi.

Cara Sholat Witir Sendiri 3 Rakaat Sholat witir bisa dikerjakan satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. Setiap bulan Ramadhan, banyak umat muslim mengerjakan sholat witir dengan tiga rakaat, terutama yang berjamaah di masjid.

Namun, ada dua cara dalam melaksanakan sholat witir tiga rakaat.

Cara pertama:

Sholat witir tiga rakaat dikerjakan dengan dua kali salam. Pada cara pertama ini sholat witir dikerjakan dengan 2 rakaat kemudian salam. Lalu, dilanjutkan dengan sholat satu rakaat yang diakhiri dengan salam.

Cara kedua:

Sholat witir dikerjakan 3 rakaat tersambung sekaligus dengan satu salam. Pada cara kedua, sholat witir dilakukan tiga rakaat tanpa tasyahud awal, dan diakhiri dengan salam.

Meskipun ada perbedaan pendapat ulama mengenai anjuran cara sholat witir tiga rakaat, keduanya didasari dalil-dalil kuat. Para ulama Mazhab Syafii juga memperbolehkan cara sholat witir pertama maupun kedua.

Namun, ada sebagian ulama Mazhab Syafii yang lebih menganjurkan cara pertama.

Berikut bacaan niat sholat witir yang dilakukan sendirian, tata cara mengerjakannya dan doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah mengerjakan ibadah ini.

  1. Niat Salat Witir Sendiri Satu Rakaat أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

2. Niat Salat Witir Sendiri Dua Rakaat أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa. Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."

3. Niat Salat Witir Sendiri Tiga Rakaat Sekaligus اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."

4. Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat yang Dilakukan Sendirian

Pertama, urutan tata cara sholat witir 3 rakaat dengan 2 salam adalah sebagai berikut: Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 2 rakaat Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Berdiri kembali pada rakaat kedua Baca surat Surat Al-Fatihah dan membaca salah satu surat dalam alquran Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Duduk tasyahud akhir rakaat kedua Salam pada akhir rakaat kedua Kemudian, kembali sholat satu rakaat (dengan membaca niat sholat witir satu rakaat, serta melakukan urutan yang sama seperti di rakaat pertama, diakhiri tasyahud akhir dan salam).

Kedua, urutan tata cara sholat witir 3 rakaat dengan 1 salam adalah sebagai berikut: Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Berdiri kembali pada rakaat kedua Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam alquran Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Berdiri kembali pada rakaat ketiga Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam alquran Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Duduk tasyahud akhir Salam

5. Bacaan Doa Setelah Sholat Witir Setelah mengerjakan salat witir disunnahkan membaca doa berikut ini dengan diulang sebanyak tiga kali. سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ Subhaanal malikil qudduus Artinya:"Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih." Kemudian, dilanjutkan dengan kalimat رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ (robbul-malaa-‘ikati warruuh) yang memiliki makna "Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril."

Berbagai sumber

Berita Terkait