SD di Cirebon Ini Siswanya Miliki Beragam Agama, Bak Miniatur Pancasila



Cirebon, Beritainspiratif.com - Eksistensi SDN 1, 2, 3 Pengampon Kota Cirebon dalam mendidik para siswa dan menjaga tetap harmonisnya komunikasi siswa ditengah keberagaman terus dijaga, mengingat

tiga sekolah negeri yang pluralis.

Menarik situasi yang ada di sekolah ini, mengingat siswa yang belajar di sekolah ini memiliki latar belakang dari beragam agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Siswa dari tiga sekolah itu dididik untuk saling menghargai di tengah perbedaan yang ada. Bahkan, pihak sekolah memberikan porsi yang sama untuk jam pelajaran agama.

Kepala SDN 1 Pengampon Suwarni mengatakan pihak sekolah rutin memberikan pembinaan kepada siswa sebelum masuk kelas. Masing-masing siswa diberikan waktu selama 15 hingga 20 menit untuk berdoa sesuai agamanya di ruangan masing-masing.

"Untuk yang muslim berdoa di depan kelas. Kemudian yang non muslim, Kristen dan Katolik dari SDN 1, 2, dan 3 dikumpulkan di aula untuk berdoa. Kita memberikan ruang kepada mereka untuk mendapatkan hak yang sama," kata Suwarni. Rabu, (17/10/2018) di SDN Pengampon, Cirebon, yang dilansir detikcom.

Apabila jam masuk sekolah selesai, setiap 15 sampai 20 menit, anak-anak diberikan pembinaan sesuai agamanya masing-masing. Suwarni mengatakan dengan menyatukan Keberagaman yang ada akan membuat suasana sekolah menjadi lebih indah.

"Kami berpikir bahwa SDN Pengampon ini merupakan miniatur Pancasila. Siswanya beragam agam, latar belakangnya ada dari Jawa dan luar Jawa, beragam suku tentunya," kata Suwarni.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala SDN 3 Pengampon Patonah mengatakan untuk guru agama dari masing-masing agama pun disediakan. Untuk agama Kristen dan Katolik, lanjut dia, pihak SDN Pengampon menyiapkan ruang khusus.

"Karena yang muslim itu mayoritas, proses belajarnya di masing-masing kelas saat pendidikan agama. Kalau Kristen dan Katolik itu ada ruangannya, Hindu juga kita sediakan. Di sini siswa dididik untuk saling menghargai," ucapnya.

Dari sekian banyak sekolah dasar negeri yang ada di Kota Cirebon, diakui Patonah, konsep pendidikan untuk saling menghargai dan memberikan hak yang sama kepada minoritas hanya ada di SDN Pengampon.

Patonah menyebutkan untuk total dari SDN 1, 2, dan 3 Pengampon sekitar 650 murid. Dari jumlah siswa itu, lanjut dia, 20 persen siswa belatarbelakang non muslim.

"Mata pelajaran pendidikan masing-masing agama ada. Mereka mendapat porsi yang sama. SDN satu-satunya di Kota Cirebon yang memikiki konsep seperti ini," kata Patonah.

Salah seorang siswa kelas VI SDN 1 Pengampon Muhamad Reza Yuga mengaku senang bisa bergaul dengan siswa lainnya yang berlatar belakang berbeda.

"Di sini punya banyak teman, dari luar Jawa, suku, agama, dan ras yang berbeda. Bisa belajar bareng dan saling menghargai," katanya.    (Yanis)

Berita Terkait