Satu Rekening Dimungkinkan Memiliki 2 Kartu Debit/ATM



Jakarta, Beritainspiratif.com – Direktur BCA Santoso Liem mengaku hingga kini pihaknya masih memberlakukan kebijakan satu rekening nasabah hanya dapat diakses oleh satu kartu ATM/debit. Namun, ia mengakui sebagian nasabah yang ingin memiliki kartu GPN kemungkinan juga memiliki kebutuhan transaksi luar negeri yang dapat dilayani oleh prinsipal asing, seperti Visa atau Mastercard.

Perbankan tengah mempertimbangkan kemungkinan kepemilikan dua kartu debit/ATM pada satu rekening guna memfasilitasi nasabah yang ingin memiliki kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), tetapi juga tetap memiliki kartu berlogo prinsipal asing seperti Visa dan Mastercard.

Kami sedang mempertimbangkan aturan satu rekening dapat diakses lebih dari satu kartu," ucap Direktur BCA Santoso Liem yang dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (9/8).

Saat ini, mayoritas bank hanya memperbolehkan nasabah memiliki satu kartu debit/ATM dari satu rekening. Nasabah pun didorong untuk mengganti kartunya ke logo GPN, padahal belum dapat digunakan bertransaksi di luar negeri.

Namun Santoso belum merinci rencana itu, kapan akan diberlakukan dan bagaimana mekanismenya, namun prinisipnya , kami memberikan pilihan kepada nasabah kartu yang ingin mereka pilih (logo GPN atau Visa/Mastercard). Kalau mereka ingin pilih prinsipal internasional, mereka harus memberikan pernyataan bahwa sudah memiliki kartu GPN di bank lain," ungkap dia.

Menurut Santoso, jika nasabah memiliki dua rekening, ia dapat memiliki dua kartu dengan logo berbeda, yakni GPN dan Visa atau Mastercard. "Yang penting, setidaknya nasabah punya satu kartu GPN," terang dia.

Tak hanya BCA, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengaku bakal mengubah kebijakannya soal akses kartu pada rekening. Satu rekening BNI, menurut dia, nantinya dapat diakses oleh lebih dari satu kartu ATM/debit.

Kami sedang mempersiapkan ke arah sana memang, namun pilihannya ada pada nasabah. Kami sedang menyiapkan infrastrukturnya karena terkait sistem," jelasnya.

Kendati demikian, bank pelat merah itu mengaku bakal memprioritaskan penawaran kartu berlogo GPN kepada nasabahnya sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia (BI).

Tak jauh berbeda, PT Bank CIMB Niaga Tbk nampaknya juga akan memberikan keleluasaan bagi nasabahnya untuk menentukan pilihan. Meski, saat ini bank menerapkan aturan satu rekening nasabah hanya bisa diakses satu kartu debit/ATM.

Nasabah jika memang rutin menggunakan (kartu debit/ATM) di luar negeri, (nasabah) bisa memilih Mastercard (prinsipal asing)," terang Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan.

Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Aloysius Donanto mengatakan nasabah saat ini harus mengembalikan dan mengganti dengan kartu debit/ATM berlogo prinsipal asing yang berlogo GPN, maka kartu lama nasabah harus dikembalikan ke bank.

Namun, jika nasabah memerlukan kartu debit/ATM berlogo prinsipal asing untuk bertransaksi di luar negeri, maka kebijakan penerbitan kartu tersebut diserahkan kepada masing-masing bank bersangkutan.

Jika nasabah tetap memerlukan kartu debit untuk di luar Indonesia, bank diperkenankan untuk memberikan solusi, itu diserahkan ke bank," pungkasnya.

Yanis

Berita Terkait