Saat Lantik PJs Walikota Cirebon, Kang Aher Katakan ASN Harus Tetap Netral



Cirebon, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan melantik Dedi Taufik, sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon. Sejumlah tugas diberikan kepada Pj Wali Kota khususnya dalam rangka menghadapi pilkada serentak pada bulan Juni 2018.

Pelantikan Dedi Taufik, sebagai Pj. Wali Kota Cirebon dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No 131.32.1467 tahun 2018 tentang Pengangkatan Penjabat Wali Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

Pelantikan ini dilakukan karena Nazrudin Azis, sebagai Walikota Cirebon periode 2013-2018 telah habis masa jabatannya pada 16 April 2018. Sesuai dengan UU No 10 tahun 2016 bahwa untuk mengisi kekosongan bupati atau walikota, maka bisa diangkat penjabat bupati atau walikota yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi pratama sampai dengan pelantikan bupati atau walikota terpilih sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya Dedi Taufik, sendiri sudah menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Cirebon sejak 14 Februari 2018. Ditunjuknya Pjs Wali Kota Cirebon dikarenakan Nazrudin Azis, Wali Kota Cirebon mengajukan cuti untuk melakukan kegiatan kampanye karena mencalonkan diri kembali pada pilkada tahun ini.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam sambutannya meminta agar Penjabat Wali Kota yang baru dilantik tetap bekerja profesional.

“terlebih tahun ini merupakan tahun politik,” ungkap Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan.

Karena itu, Aher pun mewanti-wanti agar tidak boleh ada keberpihakan atau kecenderungan ASN terhadap salah satu pasangan calon yang bisa mempengaruhi kinerja.

“Patuhi arahan Menteri PAN dan RB, patuhi arahan Komisi ASN, patuhi arahan BKD. ASN provinsi harus jadi contoh wajah pemerintahan yang baik dan profesional,” ungkap Aher.

Dengan adanya contoh yang baik, maka diharapkan akan ada dampak yang baik pula. Diantaranya masyarakat tidak akan apatis kepada pemerintahan bahkan bersedia turut serta menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak 27 Juni 2018 mendatang.

Selain itu Aher pun berpesan agar Penjabat Wali Kota Cirebon yang baru bisa mengambil contoh penting yang baik dari pemimpin-pemimpin di Kota Cirebon sebelumnya.

“Ada Pak Subardi, Pak Azis dan lainnya. Ambil yang baik, kembangkan terus dan berinovasi,” ungkap Aher.

Aher pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada wali kota sebelumnya,

Nashrudin Azis, atas jasa dan pengabdiannya kepada masyarakat Kota Cirebon selama periode 2013-2018.

Sementara itu Pj. Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, mengungkapkan jika dirinya akan menjadi penjabat Wali Kota Cirebon hingga terpilihnya Wali Kota Cirebon yang baru hasil pilkada 2018.

“Lebih kurang hingga September,” ungkap Dedi.

Selama menjalankan tugas sebagai Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi pun berjanji akan menjaga netralitas ASN. Terlebih tahun ini merupakan tahun politik.

“Karena sesuai dengan undang-undang, ASN tidak boleh mendukung salah satu pasangan calon, tidak boleh berpolitik,” ungkap Dedi.

Tidak hanya itu, Dedi pun akan mengawal dan memfasilitasi penyelenggaraan pilkada serentak tahun ini di Kota Cirebon.

“Terutama agar tingkat partisipasi masyarakat  untuk memilih naik menjadi 78 persen dari sebelumnya 69 persen,” ungkap dedi.

Tindakan yang sudah dilakukan saat ini diantaranya dengan melakukan perekaman data KTP elektronik mendekati masyarakat. Dimulai dari tingkat RW yang dilakukan pada malam hari, di sekolah, pasar, mall hingga masjid dan mushola saat pelaksanaan sholat Jumat dan Subuh berjamaah.

“Alhamdulillah saat ini tinggal 16 ribu lagi dan ditargetkan sebelum 27 Juni semua sudah selesai terekam,” tegas Dedi. (Yones)

 

 

 

 

 

Berita Terkait