Rendahnya Ranking Kampus Indonesia Karena Minimnya Minat Baca dan Menulis Jurnal



Jakarta, Beritainspiratif.com - Di luar negeri membaca sudah dijadikan budaya yang banyak digemari di kampus kampus termasuk dengan banyaknya kelompok-kelompok pembaca.

Sedangkan di Indonesia hal tersebut belum terlihat banyak, sehingga ke depan diharapkan akan ada lebih banyak lagi lomba karya ilmiah yang merangsang kedalaman membaca masyarakat, terutama para akademisi.

"Rendahnya minat baca tersebut menyumbangkan rendahnya peringkat kampus Indonesia di dunia dan rendahnya karya ilmiah," Ketua Umum PPP, M. Romahumurmuziy atau akrab disapa Rommy mengatakan itu di sela-sela mengunjungi Indonesia Internastinal Book Fair (IIBF) 2018 beberapa waktu lalu melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/9/2018).

"Bahkan diharapkan menulis jurnal bisa menjadi budaya yang banyak diminati masyarakat Indonesia," tambah Rommy.

Berdasarkan data QS World University Rangkings, hanya ada beberapa universitas dari Indonesia yang masuk dalam daftar 1.000 besar kampus ternama dunia. Bahkan hanya ada satu kampus yang masuk dalam daftar 300 besar dunia yaitu Universitas Indonesia yang berada di peringkat 277.

QS World University Ranking menjadi rujukan untuk melihat kualitas kampus di dunia. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI pun menggunakannya untuk mengukur kualitas kelembagaan perguruan tinggi di Indonesia.

Rommy menyebutkan rendahnya ranking universitas di Indonesia di kancah internasional, karena minimnya karya tulis berupa jurnal ilmiah disebabkan rendahnya minat baca.

Peringkat Kampus di Indonesia Lainnya : Institut Teknologi Bandung (ITB) 359, Universitas Gadjah Mada 391, Universitas Padjajaran (651-700), Institut Pertanian Bogor (701-750), Universitas Airlangga (751-800), Universitas Diponegoro (801-1.000), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (801-1.000), dan Universitas Brawijaya (801-1.000).  (Yanis)

Berita Terkait