Reaktivasi KA Cibatu - Garut, Seluruh Bangunan Selesai Dibongkar Awal Tahun 2020 Siap Dioperasikan



Bandung,Beritainspiratif.com - Penertiban dan pembongkaran bangunan di sepanjang jalur reaktivasi kereta api Cibatu - Garut, sudah selesai 100 persen.

"Sekarang lagi membersihkan dan buang brankal untuk meratakan jalur. Mudah-mudahan dalam waktu satu minggu ini, sudah rata dan bersih," ujar Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung Saridal, ketika meninjau pembersihan jalur sepanjang dua kilometer dari Babakan Abid sampai stasiun Garut, Kamis (1/7/2019).

Saridal mengatakan pembongkaran dan pembersihan jalur kereta sepanjang 19,5 kilometer itu, sudah dimulai sejak awal ramadhan. Namun karena ada moment pemilu, puasa, Idul Fitri dan sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pembongkaran dan pembersihan jalur jadi tertunda cukup lama.

"Pembongkaran dan penertiban bangunan tertunda selama 85 hari. Harusnya lebih cepat. Dan alhamdulilah, setelah melalui pendekatan kepada masyarakat semua berjalan lancar," tuturnya.

Setelah ini, lanjut Saridal pihaknya segera melakukan pemasangan rel dan bantalan. Rel lama diganti dengan rel bekas yang diambil dari jalur utara, tapi kondisinya masih bagus. Jembatan kereta api juga akan diperkuat, karena tonase lokomotifnya lebih besar dan signal mekanik sudah disiapkan di bengkel.

"Targetnya ahir tahun ini sudah terpasang semua. Kita programkan uji coba ahir Desember dan awal tahun 2020 sudah bisa beroperasi," papar Saridal.

Menurut Saridal, pada tahap awal dioperasikan KA ekonomi dengan tiga kali pemberangkatan setiap harinya. "Bila masyarakat Garut menghendaki KA eksekutif, kita akan fasilitasi," ujarnya.

Ia menambahkan dalam kawasan stasiun Garut, nantinya akan dibangun mesjid dan kios bagi UMKM untuk menjual produk Garut. Sementara dilantai atas stasiun dijadikan kawasan komersil seperti cafe, agar penumpang dan calon penumpang dapat menikmati makanan dan minuman sambil melihat pemandangan kota Garut.

"Diperkirakan ada 100 kios untuk UMKM. PT. KAI tidak memungut sewa kios kepada UMKM, tapi sistemnya bagi hasil," pungkas Saridal. (Ida)

Berita Terkait