Aksi Massa Berkaos #2019GantiPresiden Salah Satu Wujud Pendidikan Politik Publik



Jakarta, Beritainspiratif.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera menyatakan tak ada yang salah bila aksi penyampaian aksi politik disampaikan pada area Car Free Day (CFD).

Menurutnya, area CFD merupakan salah satu ruang publik yang biasa digunakan untuk masyarakat berkumpul.

“Ya, kenapa? Ruang publik itu bagian dari ruang pendidikan. Acara kemarin itu kan termasuk pendidikan politik,” ungkap Mardani Senin (30/4).

Seperti ditulis Republika, aksi massa berkaos tagar #2019GantiPresiden itu merupakan salah satu wujud pendidikan politik untuk publik.

Sebab, dalam aksi tersebut, selain adanya massa berkaos tagar #2019GantiPresiden, juga terdapat massa berkaos tagar #DiaSibukKerja.

Hal ini menurutnya merupakan sebuah langkah yang baik dari masyarakat yang menunjukkan kepedulian terhadap politik di Indonesia.

“Bahwa ada (massa) pada 2019 esok, yang ingin ganti presiden dan mereka ada alasannya. Tapi juga ada (massa) yang ingin terusin presiden yang mereka punya alasan juga,” kata dia.

 

Oleh sebab itu, Mardani melanjutkan, bila tak ada aksi semacam ini, Pemerintah mungkin tak akan tergerak untuk terus bekerja yang terbaik.

Sehingga, dia pun mendorong masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam berpolitik.

“Kalau tidak ada (aksi) itu, Pemerintah mungkin nyantai saja. Dengan adanya ini, ya Pemerintah bekerja keras. Kalau pemerintah tak bekerja keras? Ya tidak ada ganti presiden. Lanjutkan saja,” ungkapnya.

Sementara, dia sendiri juga memprediksi pada tahun politik 2019 mendatang, situasi dan kondisi masyarakat Indonesia akan lebih panas dibandingkan pada saat tahun politik 2014 lalu.

Hal itu menurutnya, karena masyarakat saat ini telah cerdas dalam berpolitik.

“Tidak. 2019 Akan terjadi kontestasi gagasan, kontestasi karya, dan kontestasi track record. Juga ada kontestasi visi, dan  kontestasi misi. Masyarakat saat ini juga sudah lebih cerdas,” tuturnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus lebih dewasa dan lebih cerdas agar tak terprovokasi. “Terus cerdas. Terus dewasa. Terus Lapang dada. Dan tidak boleh ada pemaksaan,” ungkapnya.

(Kaka)

Foto: portal.islam.id

Berita Terkait