- Kesehatan
- 31 Oct 2025
 Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi pelaksanaan konser bertajuk “Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq”, Selasa (28/10/2025) di Jakarta pada. Menbud Fadli Zon juga punya keinginan menciptakan Gelombang Dangdut atau Dangdut Wave. (Foto: Ist.)
                            Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi pelaksanaan konser bertajuk “Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq”, Selasa (28/10/2025) di Jakarta pada. Menbud Fadli Zon juga punya keinginan menciptakan Gelombang Dangdut atau Dangdut Wave. (Foto: Ist.)
                        BERITAINSPIRATIF.COM - Musik dangdut memiliki sejarah dalam perkembangan musik populer di Indonesia. Bermula dari musik Melayu yang berkembang pada tahun 1950 sampai 1960an, yang banyak dipengaruhi unsur musik Melayu, Arab, dan Hindustan.
Pengaruh ketiga genre musik tersebut, telah menciptakan sebuah genre musik baru, yaitu dangdut.
Kata dangdut sendiri berasal dari bunyi alat musik tabla yang sering digunakan sebagai alat musik pengiring.
Pada dekade tahun 1950an muncullah seorang penyanyi bernama Ellya Khadam, yang sukses memperkenalkan lagu dangdut melalui lagunya mulai dari Boneka dari India, Termenung, Djanji, hingga lagu Pergi Tanpa Pesan.
Setelah itu, bermunculanlah penyanyi dangdut lainnya, mulai dari A. Rafiq, Rhoma Irama, sampai Meggy Z dan lainnya dengan menambahkan variasi dangdut baru.
Bahkan mereka mengembangkan dangdut dengan variasi-variasi baru. Misalnya
Penyanyi A. Rafiq mengembangkan musik dangdut dengan menambahkan unsur musik Rock n Roll Amerika ke dalam lagunya.
Baca Juga: Pemerintah Hapus Bea Balik Nama Mobil Bekas, Ini Komponen yang Tetap Dibayar!
Untuk mengenang kiprah bagi pencinta penyanyi legenda A. Rafiq di musik dangdut Indonesia, digelarlah konser "Tribute to A. Rafiq" yang berlangsung di lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno (GBK).
Para fans A. Rafiq mengenang gaya khas sang legenda, yang berbusana Elvis Presley bergaya Bollwood.
Sejumlah lagu ciptaan dan yang pernah dibawakan oleh A. Rafiq dinyanyikan ulang oleh Elvy Sukaesih, Kaka Slank, Mansyur S, Cici Paramida, Rhoma Irama, Nazar dan pedangdut lainnya dalam konser tersebut.
Menteri Kebudayaan Usulkan Musik Dangdut ke Unesco
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, yang turut hadir dalam pagelaran tersebut menyampaikan keinginannya untuk mendaftarkan musik dangdut sebagai bagian dari warisan budaya takbenda UNESCO.
“Mudah-mudahan ke depan kita bisa daftarkan ini sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO,” kata Menbud dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025) di Jakarta.
Saat menghadiri konser musik bertajuk, “Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq” di Jakarta, pada Selasa (28/10/2025), Menbud Fadli mengatakan bahwa dukungan negara terhadap upaya untuk mempromosikan musik dangdut, sejalan dengan amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional.
“Mudah-mudahan kita bisa menciptakan dangdut wave atau gelombang dangdut. Ke depan, jangan hanya musik Korea saja yang kita nikmati, namun dunia juga harus menikmati dangdut kita. Setuju?,” ujar Fadli.
Baca Juga: Ratusan Kepala Sekolah SMA di Jawa Barat Dimutasi ke Daerah Asal
Menbud menambahkan, gelombang dangdut ini harus berkontribusi bagi peradaban dunia, sesuai amanah Pasal 32 ayat (1) UUD 1945, yaitu “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
“Jadi budaya kita, termasuk dangdut, harus berkontribusi bagi dunia,” tandas Fadli.
Oleh karena itu, Menbud mengapresiasi inisiatif keluarga besar A. Rafiq yang mengadakan konser untuk mengenang perjalanan legenda musik dangdut Indonesia tersebut.
Konser “Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq” itu menampilkan lagu-lagu karya A. Rafiq yang khas.
Penonton diajak bernostalgia ke masa keemasan dangdut dengan sajian sejumlah lagu dangdut yang melekat dalam ingatan banyak orang Indonesia, seperti “Dari Mata Turun ke Hati”, “Ada-Ada Saja”, “Paris Berantai”, “Milikku 2”, “Tercantik di Dunia”, dan “Pandangan Pertama” dalam konser itu.
“Kementerian Kebudayaan sangat mengapresiasi dan mendukung konser ini. Dangdut adalah musik yang sangat penting dan asli Indonesia. Tentu ada pengaruh dan akulturasi dari berbagai tempat, tapi musik dangdut adalah musik asli Indonesia,” tegas Fadli.
Ia menegaskan bahwa A. Rafiq merupakan tokoh penting dalam perkembangan musik dangdut di Indonesia.
Pedangdut legendaris A. Rafiq meninggalkan jejak dalam di dunia hiburan Tanah Air dengan karya-karyanya sebagai penyanyi, pencipta lagu, maupun aktor.
“Karya-karyanya luar biasa dan telah memberi kontribusi serta inspirasi besar, terutama bagi generasi-generasi sebelumnya,” ujar Membud Fadli.
Pendaftaran musik dangdut sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO, perlu dilakukan untuk menegaskan bahwa dangdut adalah musik asli Indonesia, sehingga tidak ada lagi bangsa lain yang mengeklaim sebagai miliknya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News