- Pendidikan
- 29 Oct 2025
Edi Cahyadi (kiri) saat penandatanganan surat keputusan sebagai PPPK Paruh Waktu yang disaksikan Wali Kota Bandung, di Pendopo Kota Bandung, Senin 27 Oktober 2025 / Diskominfo
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Penantian setelah selama 30 tahun mengabdi, akhirnya hari bahagia itu datang juga menghampiri Edi Cahyadi.
Dengan tangan bergetar Edi Cahyadi menerima map yag berisikan Surat Keputusan pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.
Mata Edi pun nampak berkaca-kaca, menahan haru yang nyaris pecah di Pendopo Kota Bandung. Setelah tiga puluh tahun menjadi tenaga honorer di SMP Negeri 46 Bandung, pria berusia 52 tahun itu akhirnya resmi diangkat sebagai PPPK Paruh Waktu.
Ia merupakan satu dari 7.326 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu resmi menandatangani perjanjian kerja dengan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Senin 27 Oktober 2025.
“Sudah hampir 30 tahun saya menunggu, Kang. Dari tahun 1995 saya mulai bekerja di SMP 46. Alhamdulillah, tahun ini akhirnya mendapatkan SK juga,” ujar Edi usai resmi diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu.
Baca Juga: Pemkot Bandung PERTAMA di Jabar Tuntaskan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, Diganjar Penghargaan BKN-RI
Sekolah tempat Edi mengabdi berdiri pada tahun 1994. Setahun kemudian, ia mulai bekerja membantu di lingkungan sekolah. Sejak saat itu, pengabdiannya tak pernah putus. Status belum pasti, bahkan perubahan kebijakan kepegawaian tidak membuatnya surut.
“Sudah 4-5 kali ikut tes CPNS dan PPPK. Kadang gagal, kadang belum ada formasi. Tapi saya tidak pernah menyerah,” kenangnya.
Kini, di usia 52 tahun, Edi akhirnya bisa bernapas lega. Ia menyebut momen pelantikan itu sebagai hadiah terbesar dalam hidupnya.
“Aduh, sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ini yang saya tunggu hampir 30 tahun. Kalau orang Sunda mah, dianti-anti pisan,” katanya sambil tersenyum lebar.
Edi menilai, pengakuan dari pemerintah adalah bentuk penghargaan atas pengabdian panjang yang telah ia jalani dengan setia.
“Dulu sempat berharap jadi PNS, tapi PPPK juga tidak apa-apa. Yang penting mah, sudah punya SK. Sudah diakui. Itu kebahagiaan luar biasa,” ujarnya.
Baca Juga: 660 Peserta dari 30 Kecamatan Meriahkan Pekan Olahraga Lansia 2025 Kota Bandung
Selama bertahun-tahun bekerja di SMP 46, Edi dikenal sebagai sosok disiplin dan sederhana. Ia bukan hanya tenaga teknis sekolah, tapi juga kerap membantu guru, membimbing siswa, hingga memastikan lingkungan sekolah selalu tertib dan nyaman.
Baginya, sekolah bukan sekadar tempat kerja, melainkan rumah kedua yang telah menjadi bagian hidupnya.
“Anak-anak sudah seperti keluarga. Setiap tahun ganti kepala sekolah, tapi saya tetap di sini. SMP 46 sudah jadi bagian dari hidup saya,” ucapnya lirih.
Edi juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi tenaga honorer sepertinya untuk memperoleh pengakuan resmi.
“Kami berharap Pemkot Bandung selalu solid. Program PPPK Paruh Waktu ini luar biasa, kepanjangan tangan pemerintah yang memberi harapan baru bagi kami yang sudah lama mengabdi,” tuturnya.
Baca Juga: Jaring Investor Dalam dan Luar Negeri, Pemkot Bandung Gelar 'Investor Day'
Edi menuturkan, hal yang disampaikan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan tentang pentingnya integritas benar-benar ia rasakan.
“Kata Pak Wali, integritas itu yang utama. Jadi kami pun akan menjaga itu. Jangan sampai setelah diangkat malah kendor. Justru harus lebih semangat,” ujarnya.
Kini, dengan status baru sebagai PPPK Paruh Waktu, Edi bertekad menutup masa pengabdiannya dengan penuh rasa syukur dan dedikasi.
“Saya tidak tahu berapa lama lagi bisa bekerja, tapi yang pasti saya ingin terus berbuat baik sampai akhir masa tugas,” katanya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News