Inovasi BANG KASEP Diverifikasi Tim STBM Award Nasional di SUKAMISKIN

Tim Verifikasi lapangan STBM Award 2023 saat melakukan verifikasi Bang Kasep di RW 02 Sukamiskin Kota Bandung, pada Kamis (21/09/2023). / Foto: Bicom-Yayan


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Dalam Rangka Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Tahun 2023 Tim Verifikasi melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Sukamiskin yang menjadi lokus penilaian, berlangsung di RW 02 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung pada Kamis (21/09/2023).

Sebelumnya Tim Verifikasi juga telah melakukan kunjungan lapangan Ke Kelurahan STBM Antapani Tengah.

Dipantau langsung Beritainspiratif.com di lokasi, Camat Arcamanik Willi Yudia Laksana dalam sambutannya menyampaikan bahwa berkaitan dengan 5 pilar STBM terdapat dua hal yang berkaitan ODF.

“Kami di Kecamatan Arcamanik telah melahirkan satu program inovasi dalam rangka mewujudkan ODF 100 persen yakni Program Bang Kasep (Bangga Kaagungan Septictank),” ujarnya.

“Berkaitan dengan pilar yang lain dari STBM yakni keterkaitan dengan pengelolaan sampah Kang Pisman yang dilaksanakan di RW 02 Sukamiskin,” tambahnya.

Baca Juga: ODF: Melalui BANG KASEP Kota Bandung Sabet Penghargaan Inovasi dari Bappenas

Baca Juga: PJ Gubernur Jabar Tinjau Sampah di 3 TPS, PJ Wali Kota Bandung Optimis Selesai 3 Bulan

Sementara itu Ketua Tim STBM Award 2023 / Tim Direktorat Kesling Depkes Kantor Pusat Jakarta dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang sudah stop buang air besar sembarangan (ODF) dan juga yang telah mengolah dan memilah sampah.

“Artinya apa yang kita buang itu tidak mencemari orang lain, selain itu kita juga telah bertanggungjawab terhadap sampah yang kita hasilkan.Kalau kita tidak mengelolanya dengan baik, semua akan kembali kepada kita,”ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa STBM Award ini adalah sebuah penghargaan /apresiasi. Karena untuk mencapai ke titik ini tentu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.

“Tentu ada pengorbanan, baik pengorbanan waktu, tenaga, uang, serta mental. Mungkin di lapangan ibu-ibu menerima penolakan apapun itu oleh ibu-ibu kader terhadap perilaku masyarakat yang sudah puluhan tahun berlangsung,” terangnya.

Turut hadir Tim STBM Award 2023 yakni Adila (Bappenas),tenaga kesehatan, Iske (Kementerian Kesehatan) dan Heri(LSM).

Baca Juga: Pj Wali Kota Bandung Focus Pada Penanganan Darurat Sampah dan Bandung Kondusif 

Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Pokja 4 PKK Kecamatan Arcamanik Ibu Neni.

Diungkapkannya Ibu Neni bahwa program Bang Kasep (Bangga Kaagungan Septictank) ini muncul akibat pemicuan sanitarian di kami yang hebat.

Kepedulian Ibu Siti Nasronah terhadap lingkungan dan adanya keinginan ibu-ibu kader yang ingin memiliki septictank tapi tidak memiliki dana untuk membangun, menjadi pemicu lahirnya Bang Kasep.

“Ibu Siti sedikit mengorbankan materinya disamping adanya bantuan CSR, lalu dipinjamkannya kepada warga yang memerlukan septictank sebagai dana bergulir selama 10 bulan. Kami tidak mengambil untung dan juga tidak untuk mengejar penghargaan. Ini murni sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan,” ungkapnya.

“Mereka diminta untuk mengembalikan sesuai kemampuan mereka. Ada yang 6 bulan, 10 bulan sesuai kemampuan. Waktu itu Ibu Tati meminjam 10 bulan sebesar Rp2 juta,” jelasnya.

Saat ini penerima bantuan dari program Bang Kasep di Kecamatan Arcamanik sudah mencapai 255 Kepala Keluarga (KK).sedangkan di Kelurahan Sukamiskin mencapai 193 KK.

“Dari situlah lalu kami mendapat berbagai penghargaan hingga dari Bappenas,”tambahnya.

Terkait kendala yang dihadapi, Ibu Neni menjelaskan adanya kendala pada saat pandemi Covid-19.

“Ada pengembalian yang macet dan agak lama. Tetapi kami tidak ada sedikitpun mengambil keuntungan dari dana yang kami kelola, tidak ada sama sekali. Kami hanya mendorong agar warga mau menggunakan septictank,”tegasnya.

Tonton Juga: Video Kunjungan Tim STBM Award 2023 ke Sukamiskin

Sementara itu Ibu Siti Nasronah (Sanitarian) mengungkapkan bahwa awalnya dirinya mengeluarkan pinjaman berupa uang. Namun di era Covid tahun 2020 dirubah bentuknya dengan membangunkan (pasang) langsung septictank nya ke warga.

“Hanya dengan Rp1.750.000 semuanya sudah beres,” tegas Siti.

Ditanya mengenai dana bergulir yang belum kembali dalam jangka waktu 10 bulan, sementara terdapat warga yang membutuhkan. Siti mengungkapkan bahwa itu diambil dari tabungan pribadi dirinya yang dia keluarkan.

“Biaya Septictank ini ada di kisaran sebesar Rp1.750.000 hingga paling mahal Rp5 Juta,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi pengelolaan sampah program Kang Pisman metode magot,Buruan Sae hingga Waste to Food dengan didampingi langsung oleh Ketua RW 02 Kelurahan Sukamiskin Deny Sukirman.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(Yanis) 

Baca Juga:

-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom

-Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024

-Pendaftaran Calon ASN 2023 Dibuka, Berikut Link, Jadwal dan Syaratnya

-Mulai 2024 Angkot di Kota Bandung Bakal Diganti dengan Mikrobus

-Jadwal Operasi Pasar Beras Murah di 30 Kecamatan Kota Bandung, Cek Harganya!

Berita Terkait