Pabrik Baterai Mobil Listrik di Bekasi Akan Beroperasi Maret 2024

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok, serta jajaran direksi PT Hyundai Energy Indonesia saat peletakan batu pertama, Rabu (31/5/2023) / Humas Jabar


KAB. BEKASI, BERITAINSPIRATIF.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Pabrik mulai dibangun ditandai peletakan batu pertama oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok, serta jajaran direksi PT Hyundai Energy Indonesia, Rabu (31/5/2023).

Pabrik perakitan baterai direncanakan beroperasi Maret 2024. Menurut Gubernur, pabrik perakitan baterai kendaraan listrik merupakan tonggak masa depan Indonesia yang rendah karbon dan ramah lingkungan.

"Atas nama Pemprov Jabar saya sangat mendukung, ini kebanggaan, menjadi peristiwa bersejarah masa depan yang rendah karbon dan ramah lingkungan dimulai salah satunya dari peristiwa hari ini," ucap Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Mulai 1 Juni Kecepatan KA Meningkat, Daop 2 Bandung Ingatkan Masyarakat Hati-hati

Pada saat beroperasi, Hyundai Energy  akan memproduksi 21 ribu sistem baterai CAPA per tahun. Dengan nilai investasi USD60 juta, tahun berikutnya pabrik ini akan menambah produksi menjadi 56 ribu unit BSA.

Pabrik yang memproduksi modul baterai dengan delapan cells dan baterai pack dengan empat modul tersebut mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. 

Pabrik asal Korea Selatan memiliki total kapasitas produksi sebesar 5 Gwh. Hyundai Motor Group bahkan menyatakan akan terus berinvestasi ke pabrik baterai ini untuk mendukung produksi kendaraan Ioniq 5 di Indonesia.

Baca Juga: CFD Dago Bandung is Back! Simak Waktu dan Tata Tertibnya

Gubernur menuturkan, Hyundai Energy Indonesia berkontribusi pada kebijakan ekosistem kendaraan listrik yang diterapkan pemerintah Indonesia. Pada 2050 Indonesia sudah berkomitmen net zero emisi dengan penggunaan energi terbarukan.

"Ini sangat penting karena ini adalah akar masa depan, Indonesia sudah berkomitmen net zero emisi pada 2050 dan kita mulai dari sekarang," katanya.

Menurut Gubernur, Indonesia khususnya Jawa Barat diberkahi dengan besarnya potensi energi terbarukan mulai dari panas matahari, air, angin dan geotermal. Dengan penduduk hampir 300 juta jiwa, Indonesia hanya akan mengonsumsi setengah dari total energi terbaruka yakni 400 Gwh.

"Indonesia di masa depan akan memproduksi 400 Gwh energi terbarukan salah satu yang terbesar di dunia tapi 300 juta penduduk Indonesia cukup mengonsumsi setengahnya. Maka di masa depan Indonesia akan terus mengekspor energi terbarukan ke dunia," tutup Ridwan Kamil.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(Yanis) 

-Ketua RT dan RW Se Kota Bandung Deklarasikan Pemilu 2024 Aman dan Kondusif

-Kabar Gembira! Kota Bandung Buka Jalur Khusus AFIRMASI Untuk Siswa SD-SMP Tidak Mampu

Berita Terkait