Terungkap! Kenapa Bank Gunakan 'Nama Ibu Kandung' Sebagai Sandi Keamanan

Ilustrasi Bank. shutterstock.com


BERITAINSPIRATIF.COM - Ketika kita mengajukan permohonan pembiayaan baik itu bank umum maupun lembaga pembiayaaan non bank, atau ketika dilakukan verifikasi oleh pihak  perbankan, kita selalu ditanyakan nama Ibu kandung sebagai syarat untuk kode keamanan bank.

Mengapa harus nama gadis ibu kandung?

Verifikasi yang dilakukan oleh pihak bank yang  menjadi syarat tersebut, ternyata ada alasan mendasar mengapa lembaga keuangan menggunakan sandi pertanyaan itu, berikut jawabannya yang dikutip dari berbagai sumber.

Semua orang memiliki ibu kandung

Artinya semua orang mengenal ibu kandungnya, dengan demikian setiap orang harusnya akan sangat mudah menjawab pertanyaaan sandi keamanan tersebut.

Tonton Juga: CARA LAPOR PAJAK MENGGUNAKAN NIK

Nama gadis ibu kandung umumnya hanya diketahui oleh keluarga saja, meskipun  banyak orang menambahkan nama dibelakangnya nama suami atau nama ayahnya.

Dengan demikian jika suatu saat produk perbankan tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak berkepentingan, maka orang tersebut tidak akan dapat menyebut nama ibu kandung.

Baca Juga: Bandung Catat 3.572 Kasus DBD: Inilah Cara Efektif Berantas Nyamuk, Bukan Fogging!

Banyak orang tidak mengetahui ayah kandungnya

Banyak anak yang dilahirkan di dunia tanpa mengetahui siapa bapak kandungnya. Sehingga penentuan nama ibu kandung sebagai sandi keamanan sangat tepat. Seperti di negara-negera tertentu, sudah biasa seorang perempuan memiliki anak tanpa ayah.

Nama ayah lebih banyak diminta dalam hal akses data

Coba perhatikan, setiap kita mengisi formulir yang memerlukan nama orangtua yang ditanya pasti nama ayah. Tidak banyak akses data yang meminta nama ibu kandung sehingga keberadaan nama ibu kandung lebih aman. Sehingga tidak semua orang tahu nama gadis dari ibu kandung pemilik rekening bank.

Baca Juga: NIK Jadi NPWP, Begini Format NPWP Bagi Badan Usaha & Pengajuan Baru

Nama ibu jarang dipakai untuk nama belakang

Pada budaya tertentu, nama ayah digunakan untuk nama belakang (nama marga) sementara nama ibu hilang dalam silsilah keluarga. Dengan demikian nama ayah mudah sekali ditebak oleh orang lain sementara nama ibu tidak semua orang tahu.

Banyak perempuan ikut nama suami

Ketika perempuan menikah, banyak diantara mereka meninggalkan nama keluarga dan memilih menambahkan nama suaminya dibelakang namanya sendiri. Bahkan banyak pula perempuan yang lebih dikenal sebagai istri seseorang sehingga tidak diketahui lagi nama gadisnya.

Sebagai contoh Tanti menikah dengan Joko, setelah menikah nama panggilannya jadi Ibu Joko.

Selain itu nama gadis ibu kandung biasanya nggak tercantum dalam dokumen mana pun, kecuali KK. Makanya, informasi ini dianggap bisa jadi metode verifikasi yang cukup efektif, di mana yang cuma tahu nama gadis ibu kandung hanya keluarganya saja sehingga bisa meminimalisir tindakan penipuan atau pembobolan bank.

Sedangkan nama bapak,  secara tidak sadar sudah kesebar di mana-mana. Misalnya di ijazah sekolah, kolom nama orangtua/wali selalu tertulis nama bapak atau pihak laki-laki, bukan pihak perempuan.

(Yanis)

Baca Juga: 

 

 

Berita Terkait