Olah Sampah Residu, TPST-3R Cimahi Gunakan Smokeless Incinerator Pindad

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat mengunjungi TPST-3R di Kelurahan Melong, Kota Cimahi, Selasa (21/9/2021) / Foto: Prokopim Kota Bandung


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengkampanyekan penanganan sampah menggunakan hulu ke hilir atau H2. Penggunaan pola ini untuk mengoptimalkan produksi sampah sebelum akhirnya ke pengolahan akhir.

Produksi sampah di Kota Bandung mencapai 1.500 ton per hari. Saat ini pun masih mengandalkan teknologi open dumping. Dengan adanya metode hulu ke hilir dapat menjadi solusi mengurai permasalahan sampah.

"Mungkin beberapa tahun ke depan TPA Sarimukti habis dan tidak mungkin diperpanjang kembali, kalau pun ke legok nangka kelihatannya juga cukup berat," ucap Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat berkunjung ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST-3R) di Kelurahan Melong, Kota Cimahi, Selasa (21/9/2021).

Pengolahan sampah di TPST-3R menggunakan teknologi Smokeless Incinerator produksi PT Pindad.

Baca Juga: AMSI Jabar Gelar Webinar Literasi Berita, Mengenal Hoax dan Menangkalnya

Wakil wali kota mengatakan, prinsipnya adalah masalah sampah harus terselesaikan di rumah masing- masing. Untuk itu, Kota Bandung memiliki 150 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan berbagai metode penanganan jenis sampah yang ada di wilayah

"Kalau organik mungkin bisa saja dengan Black Soldier Fly (BSF). Kalau sampah residu itu bisa diselesaikan dengan melalui alat Stungtax Pindad Smokeless Incinerator. Itu salah satu teknologi yang dikembangkan oleh karya anak bangsa," ungkapnya.

Menurutnya, pengimplementasian smokeless incinerator tersebut tidak terlepas dari Program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Memanfaatkan Sampah) yang tetap menghasilkan residu.

"Kami masih melihat metode ini. Kita lihat kapasitasnya, emisi udara nya teknologi dan lain-lain. Dari 100 persen sampah menghasilkan 60 persen organik, 30 persen anorganik dan 10 persen residu,” katanya.

"Harapannya, semakin sedikit (sampah) dihasilkan. Bahkan kita tidak membutuhkan TPA karena semua selesai sampah di hulunya," imbuhnya.

(RV)

Baca Juga:

Inovatif, Kelola Sampah Jadi Listrik, Mahasiswa IPB Raih Juara Nasional

Pemkot Bandung dan Oded Raih Anugerah Humas Indonesia 2021

Hidup Damai Bersama COVID-19, Inilah 2 Kunci Utamanya

Inilah 4 Lokasi Mie Kocok Ter-enak di Kota Bandung

Guru Besar UGM: Minum Kopi Potensial Cegah Paparan Covid-19

 

Berita Terkait