Inovasi Kemasan Plastik, Mahasiswa IPB University Juara 2 Kompetisi Internasional

Faiz Ismail Zulfi, Ivander Limjaya dan Muhammad Sa’duddin, tiga mahasiswa dari Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB University, Sabtu (31/7/2021) Foto: Humas IPB University


Bogor, Beritainspiratif.com - Tiga mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB University berhasil meraih prestasi di ajang International Paper Competition Festival of Agroindustry 2021 yang merupakan salah satu rangkaian Festival of Agroindustry (FOA), pada Sabtu (31/07/2021). Ketiga mahasiswa dalam tim tersebut yaitu Faiz Ismail Zulfi, Ivander Limjaya dan Muhammad Sa’duddin.

Festival of Agroindustry adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin) IPB University. Tahun ini merupakan kedua kalinya FOA diselenggarakan sepenuhnya secara virtual. Rangkaian FOA mencakup Social Project, Business Model Canvas, International Paper Competition, Idea Pitching, International Webinar dan Virtual Expo.

 

“Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi buah untuk meningkatkan imun tubuh. Buah umumnya mudah rusak karena tingginya laju respirasi. Selain itu, gas etilen dapat mempercepat pematangan buah. Gas etilen mempunyai kekurangan yaitu menurunkan kualitas dan umur simpan produk,” papar Faiz.

Baca Juga: Rebut 18 Medali, ITB Juara Umum Kompetisi Nasional MIPA 2021

Oleh karena itu mereka membuat paper berjudul “Biodegradable Plastic Packaging With Ethylene Gas Absorption Feature For Climateric Fruit Storage Based On Coconut Shell As A Solution For Increasing Shelf Life In The Post Covid-19 Pandemic Era”. Mereka mendesain kemasan plastik biodegradable untuk memperpanjang umur simpan buah klimaterik.

Ivander menjelaskan bahwa kemasan plastik yang mereka kembangkan berbahan dasar kitosan-pati ganyong. Karbon aktif digunakan sebagai penyerap gas etilen dari buah klimakterik. Peran kemasan buah klimakterik ini sebagai adsorben etilen untuk memperpanjang umur simpan. Kemasan ini tetap menjaga kualitas visual, warna, dan tekstur buah.

“Di bagian bawah kemasan bisa diletakkan bibit tanaman. Konsumen tidak perlu membuang kemasan apabila tidak terpakai. Bibit dalam kemasan dapat ditanam di dalam pot,” terang Sa’duddin.

Hambatan yang ditemui tim ini adalah persiapan yang cukup singkat. Mereka harus membagi waktu di tengah padatnya kuliah.

“Saat final kami menjawab pertanyaan juri dengan lancar. Dewan juri memberi saran berupa mencari plastik biodegradable yang komersil, murah, dan mudah dipakai,” kata Faiz.

Ivander berharap ide ini bisa dikembangkan di lomba lain maupun industri. Ivander mengatakan bahwa salah satu isu yang marak saat ini adalah plastik biodegradable. Beberapa plastik biodegradable tidak terurai selama beberapa tahun.

“Selain kuliah, kita harus melihat permasalahan di lingkungan yang berkaitan mata kuliah yang didapatkan. Kita dapat mencari solusi melalui ilmu yang kita dapat,” pungkas Sa’duddin seperti diungkap situs IPB University.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait