Dicari 5.000 Anak Muda Jabar yang Mau Jadi Petani Milenial 4.0



KAB. GARUT, Beritainspiratif.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar PT. Agro Jabar menjalin kerja sama dengan BUMD Nusa Tenggara Barat (NTB) PT. Gerbang NTB Emas terkait pembelian sapi.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan di Desa Wanajaya, Kabupaten Garut, Rabu (27/1/2021). Untuk tahap pertama, Jabar akan menerima 1.000 ekor sapi. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, melalui kerja sama tersebut, Jabar mendapatkan suplai daging sapi dari NTB. Ia berharap dengan kerja sama tersebut kebutuhan daging Jabar dapat dipenuhi tanpa impor. 

“Kami dengan bangga mendapatkan suplai daging sapi secara antar provinsi yaitu dengan NTB. Di mana suplai kebutuhan daging Jabar mudah-mudahan tidak selalu mengandalkan impor,” kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Kesadaran Masyarakat Kota Bandung Gunakan Masker Meningkat

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT. Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan, pihaknya akan berupaya memaksimalkan lahan milik Pemda Provinsi Jabar untuk meningkatkan hasil pangan dengan smart farming.

“Kami melakukan smart farming dengan teknologi infus dan yang pertama kami membangun smart greenhouse 3.000 meter di Desa Wanaraja, Kabupaten Garut dan kami akan menanam tanaman yang lebih high value,” tuturnya.

“Dipilihnya Kabupaten Garut karena merupakan wilayah yang paling hebat dalam menanam jagung. Adanya metode ini diharapkan dapat meningkatkan produksi panen jagung,” imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Kang Emil meresmikan teknologi smart greenhouse dengan metode pertanian sistem infus untuk bantu meningkatkan produktivitas panen jagung. 

Teknologi smart greenhouse ini bertujuan untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal, serta metode sistem infusnya didesasin khusus dengan program komputerisasi untuk mengatur pemberian pemupukan (nutrisi) pengairan secara otomatis.

Kang Emil pun berharap metode pertanian di masa depan sudah bisa meninggalkan sistem konvensional yang akan memakan waktu lama untuk memanen produk pangan, salah satu contohnya jagung. 

“Oleh karena itu, kami meresmikan pertanian infus menggunakan teknologi. Maka di masa depan pertanian tidak lagi konvensional. Tapi menggunakan teknologi yang bisa menghemat air, sehingga petani bisa meningkatkan produknya selama 12 bulan,” ucapnya. 

Selain itu, Kang Emil pun akan memaksimalkan beberapa lahan milik Pemda Provinsi Jabar yang amat subur untuk menanam komoditas pangan.

“Menanam apa saja di Jabar akan meningkat karena tanahnya subur. Kenapa saya lahirkan program Petani Milenial, karena alamnya juga indah, apalagi Garut itu serba ada,” ucapnya. 

Menurut Kang Emil, program Petani Milenial akan diluncurkan pada Februari 2021. Nantinya, Petani Milenial dapat memanfaatkan lahan milik Pemda Provinsi Jabar untuk menanam komoditas pangan. 

“Nanti mereka akan diberikan modal oleh bank bjb, dibeli dan dibimbing produk nya oleh PT. Agro Jabar, intinya walaupun tinggal di desa, rezeki kota dengan bisnis digital yang insyaallah bisnis mendunia,” tuturnya.

“Saya bertekad kita harus bersama-sama menjadikan pangan sebagai sumber pendapatan utama ekonomi di Jabar,” imbuhnya. 

DICARI 5000 ANAK MUDA JAWA BARAT YANG MAU BELA NEGARA DENGAN MENJADI PETANI 4.0.

Ridwan Kamil menyampaikan rencana besar tahun 2021 saat pencanangan revolusi pertanian 4.0 di Jawa Barat di Desa Wanajaya, Kabupaten Garut.

Daripada nganggur dan banyak rebahan melamun karena covid, mending gabung aja, demikian tulis akun media sosial facebook @Ridwankamil Rabu (27/1/2021).

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa pihaknya mengajak 5000 anak muda Jawa Barat yang mau bela negara untuk menjadi petani milenial (4.00). Nanti tanah subur masing-masing akan dipinjamkan 2000 m2 dari Pemprov.

"Modal dari bank bjb dan hasil langsung dibeli oleh Agro Jabar. Pendaftaran akan dimulai minggu depan,": tulis Kang Emil

"Salah satu syaratnya mau tinggal ngekos di desa," tambahnya.

"Disini produksi pertanian bisa 2 kali lipat hanya dengan konsumsi air hanya 20 persen dari biasanya, berkat teknologi pertanian infus yang diterapkan. Dan bisa bertani selama full 12 bulan tanpa terpengaruhi dinamika cuaca," pungkasnya.

Yanis

Baca Juga:

1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi

2. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

3. Rumah Modern Minimalis, View Danau di Bandung Barat Harga Rp300 Jutaan

Berita Terkait