Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cabup Maman Menangis, Mengapa?



Cirebon, Beritainspiratif.com – Kandidat Bupati Majalengka, Maman Imanulhaq, berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Kamis malam (22/3). Makam itu berada di puncak bukit kecil, namanya Gunung Sembung, sekitar empat kilo meter di sisi utara Kota Cirebon.

Kedatangan Maman Imanulhaq disambut hangat para jamaah serta para penjaga makam. Komplek makam Sunan Gunung Jati selalu ramai dikunjungi jamaah yang ingin berziarah. Namun hanya orang –orang tertentu yang boleh mendekat sampai ke makam salah seorang dari Walisongo itu.

Maman, didampingi beberapa orang stafnya, langsung diantar petugas makam menuju pusara Sunan Gunung Jati, di atas bukit. Pengasuh Pondok Pesantren Al -Mizan, Jatiwangi itu khusyuk dan meneteskan air mata ketika memimpin tahlil dan doa.

“Beliau adalah ulama yang juga seorang raja. Saya ingin mengambil spirit beliau bagiamana seorang da’i bisa menjadi pemimpin negara yang hebat,” kata Kang Maman, sapaan akrabnya.

Sunan Gunung Jati adalah salah seorang dari Walisongo, sembilan ulama penyebar agama Islam di Jawa. Lahir di Kairo, Mesir pada 1448 , ia adalah anak dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin dan Nyai Rara Santang, yang berganti nama menjadi Syarifah Mudaim ketika memeluk agama Islam.

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah datang ke Cirebon pada tahun 1470 kemudian dinobatkan menjadi Raja Cirebon ke-2 pada tahun 1479, dengan gelar Maulana Jati. Ia meninggal pada 19 September 1568, di Keraton Kasepuhan, Cirebon dan dimakamkan di bukit Gunung Sembung.

Kang Maman menuturkan, Sunan Gunung Jati adalah tokoh besar yang patut diteladani oleh siapapun yang ingin menjadi pemimpin.

“Beliau adalah raja yang hebat ketika memimpin Kerajaan Cirebon,” ujarnya.

Ketua Lembaga Dakwah PB NU itu juga mengaku hatinya sangat tersentuh dengan salah satu wasiat Sunan Gunung Jati yaitu “Ingsun titip tajuk lan fakir miskin” yang artinya “Saya menitipkan masjid dan fakir miskin.”

“Saya akan menggunakan pesan Sunan Gunung Jati untuk memperjuangkan nilai – nilai Islam dengan memajukan madrasah, pesantren, ulama, kyai dan majelis taklim,” kata calon bupati nomor urur 1 itu.

Wasiat Sunan Gunung Jati itu pula, kata Kang Maman, yang akan memandunya membuat program yang bermanfaat bagi kaum papa, nanti jika dirinya memimpin Majalengka.

“Program - program yang menyentuh langsung kehidupan anak yatim dan rakyat miskin,” katanya.

(Yones)

Berita Terkait