- Pemerintahan
- 12 Oct 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Presiden Jokowi melakukan olah raga bersepeda di Istana Kepresidenan Bogor, sembari membagikan masker dan mengingatkan warga pentingnya protokol kesehatan.
“Pagi yang cerah hari ini, saya bersepeda bersama Kaesang, mengitari kawasan Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya Bogor. Tak terasa, empat puluh menit lamanya kami bersepeda. Sesekali, saya berhenti dan membagikan masker untuk warga yang juga sedang berolahraga, seraya mengingatkan mereka untuk selalu taat pada protokol kesehatan,” tulisnya dalam akun instagram @Jokowi yang dilihat Beritainspiratif.com Senin, (24/8/2020).
Baca Juga:RTH-Kanhay-bisa-digunakan-downhill-bagi-para-pesepeda
Presiden Jokowi memamerkan koleksi sepeda lokalnya merek Polygon, Element dan Kreuz, dalam rangka HUT Kemerdekaan RI.
“Oh ya, sepeda lipat yang saya pakai ini masih baru, buatan dalam negeri, dan dirancang khusus menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Di dua sisi rangkanya terdapat gambar Proklamator, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, juga tulisan 1945,” tulis Jokowi.
Baca Juga:Kawasan-sumber-mata-air-tjibadak-dan-gedong-cai-akan-dijadikan-area-wisata-heritage
Sepeda merek Kreuz merupakan produk lokal yang melambungkan nama Kota Bandung, dan mendapat kunjungan langsung dari Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana.
Sepeda lipat Kruez mirip dengan sepeda lipat produk luar negeri dengan harga mahal, namun memiliki kualitas yang baik.
Dalam kunjungannya Wakil wali kota Bandung menuturkan, banyaknya pemesanan sepeda Kreuz, akan membuka luas kebutuhan tenaga kerja, dan memberikan dampak positif terhadap lalu lintas di Kota Bandung.
“Kalau ini jadi transportasi perkotaan banyak benefit yang kita dapatkan. Pertama ini menyerap tenaga kerja banyak. Kedua kita polusi juga berkurang dan kemacetan juga," ucap Yana usai meninjau bengkel produksi Kreuz di Jalan Cikondang Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong, Senin (24/8/2020) seperti diungkap di laman Humas Kota Bandung.
Tercatat 70 persen pembuatan Kreuz dikerjakan di Kota Bandung. Bahkan untuk suku cadang yang mendetail juga dibuat di kawasan Kiaracondong.
“Insyaallah Vendor sparepartnya kita coba dorong bisa pabrikasi pada September mendatang. Mudah-mudahan produksinya semakin banyak dan semakin presisi. Sehingga mudah-mudahan kualitasnya semakin baik,” jelasnya.
Yana berpesan agar Kreuz jangan cepat berpuas diri, dan terus berinovasi membuat sepeda yang makin berkualitas. Dengan begitu semakin memancing minat masyarakat untuk menggunakan sepeda, khususnya di kawasan perkotaan.
“Sepeda lipat butuh presisi. Jadi ke depan komponennya dengan campuran bahan semakin ringan dan presisi, mudah mudahan semakin diminati dan jadi transportasi perkotaan,” terangnya.
Pendiri Kreuz, Jujun Junaedi menuturkan, sejak 2017 akhir sudah memberdayakan 30 orang untuk membuat apparel sebagai unit bisnis utamanya. Pembuatan sepeda baru dilakukan pada Maret 2020 dengan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi hingga memiliki 170 pegawai.
Dengan banyaknya pemesanan, Jujun mengungkapkan sekarang ini Kreuz sudah mempersiapkan untuk pengoperasian produksi berskala besar. Ia memprediksi membutuhkan ratusan tenaga kerja.
“Di sini memang kecil, tapi yang dilibatkan banyak. UMKM Bandung yang saya serap sudah 30 orang. Lalu pengrajin merchandise juga meningkat. Total dengan tim Kreuz hampir 170 orang. Nanti bisa 300 orang lebih,” kata Jujun.
Jujun menuturkan, pertama kali membuat sepeda hanya untuk media display apparel sepeda, dengan produk utama tas. Namun, justru respon pada sepeda buatannya yang lebih besar dan bahkan melebihi ekspetasi.
Baca Juga:Inilah-tips-bersepeda-aman-dan-nyaman-di-masa-akb
Hingga akhirnya Jujun beserta rekannya, Yudi Yudiantara pada Maret 2020 lalu sepakat untuk memproduksi sepeda untuk memenuhi pemesanan. Tak disangka, peminat Kreuz semakin membludak. Saat ini daftar antrean pemesanan sepeda Kreuz sudah tercatat hingga Oktober 2024.
“Kalau di sini masih 15 unit per bulan, Alhamdulillah sudah dapat lahan dan tempat sudah ready. Kita akan pabrikasi. Kita mau menaikan kapasitas yang tadinya 15 unit per bulan, sekarang targetnya 150-300 unit per bulan,” katanya.
Dikutip dari berbagai sumber, salah seorang pemilik Kreuz Bike, Yudi Yudiantara enggan mengungkap harga sepeda yang dipesan Jokowi tersebut. Namun, ia memastikan part atau suku cadang yang digunakan oleh orang nomor satu di Indonesia itu merupakan yang terbaik.
Yudi pernah mengatakan untuk frame sepeda Kreuz dibanderol dengan harga Rp 3,5 juta. Sementara, jika ingin dipasangi suku cadang lainnya, hingga menjadi sepeda siap gowes, harga bisa mencapai pada kisaran Rp 8-10 juta.
Yanis